REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa mempertanyakan kedatangan Kapolda Metro Jaya M Iriawan dan Menko Maritim Luhut Panjaitan ke kediaman Ketua MUI KH Ma'ruf Amin, Rabu (1/2) malam. Kedatangan mereka persis setelah kegaduhan perihal dugaan penyadapan terhadap presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang diungkapkan cagub DKI, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di persidangan.
''Ini kan yang datang, Kapolda, Pak Luhut, itu kan orang-orang terhormat yang datang ke Kiai Amin. Ini inisiatif atau diperintah? Kok persoalan Ahok jadi hal yang luar biasa,'' kata Desmond, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/2).
Desmond mengaku heran Ahok yang membuat kegaduhan, tapi yang datang ke Ma'ruf pejabat negara. Sehingga, ada kesan penguasa terlibat melindungi Ahok, dengan datangnya petinggi negara tersebut. ''Karena Ahok yang minta atau bosnya Ahok yang nyuruh orang-orang itu. Kenapa kesannya jadi jelek?'' kata Desmond.
Desmond menilai ada keterlibatan negara dalam kasus penodaan agama oleh Ahok. Namun, hal itu memang sulit dibuktikan. Menurut dia, kegaduhan ini lebih kepada pertarungan pra-pilres. ''Bisa juga pertarungan antara keluarga SBY dan keluarga PDI Perjuangan,'' katanya.