REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat menghadiri kampanye terakhirnya jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengingatkan para pendukungnya terkait kecurangan.
Maka dari itu, dia meminta supaya para pendukungnya tidak hanya memilih dirinya, tapi juga mengawasi kecurangan yang rawan terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Sehingga dengan pengawasan itu tindak kecurangan dapat diminimalisir. Tak hanya itu, dengan tidak adanya kecurangan juga dapat menyelamatkan kampung tergusur.
“Kita masih punya waktu 10 hari ke depan untuk melakukan pengawasan. Jangan lupa untuk mengawasi ketika Anda ke TPS, jangan hanya mencoblos. Pastikan dijaga TPS sampai tutup, dijaga perhitungan sampai tuntas, bila ada yang tidak kenal, ditanya," ujar Anies di Lapangan Banteng, Ahad (5/2).
Tidak lupa dia juga berharap agar pada tanggal 15 Februari nanti, Paslon nomor urut tiga dapat menang di setiap TPS. Maka dengan demikian, dia meminta agar pendukungnya tidak mudah dibeli suaranya. Dia pun warga Jakarta tidak bisa dibeli, sebab mereka disebutnya sudah kian cerdas dan memiliki keinginan untuk mencari pemimpin yang jujur dan amanah.
“Mari kita buktikan kalau warga Jakarta memiliki harga diri. Karena itu kita tak bisa dirupiahkan dan tak bisa didolarkan,” tambahnya.
Kampaye akbar Paslon Anies-Sandi ini dihadiri oleh ribuan massa yang datang dari seluruh penjuru ibukota. Kampanye yang dilakukan di Lapangan Banteng itu dikawal oleh Laskar Garuda dari Partai Gerindra. Laskar Garuda ini berasal dari semua wilayah di Jakarta. Mereka mengenakan seragam seperti tentara.