Senin 13 Feb 2017 20:57 WIB

Tasikmalaya Larang Pelajar Rayakan Valentine

Red: Ilham
Menolak perayaan valentine (ilustrasi).
Menolak perayaan valentine (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat melarang para pelajar merayakan hari valentine pada 14 Februari 2017. Sebab, valentine tidak sesuai dengan budaya orang Indonesia.

"Saya melarang peserta didik di Tasikmalaya memperingati valentine day," kata Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum kepada wartawan, Senin (13/2).

Ia menuturkan, hari valentine yang diartikan sebagai hari kasih sayang itu tidak seharusnya dirayakan bagi kalangan remaja, khususnya para pelajar di Kabupaten Tasikmalaya. Ia menjelaskan, budaya yang sering diperingati orang barat itu tidak sesuai dengan budaya ketimuran, apalagi ditinjau dari aspek agama Islam. "Sebaiknya sekolah memberikan aktivitas yang lebih bermanfaat," katanya.

Ia menambahkan, larangan memperingati hari valentine tersebut sejalan dengan langkah yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Ahmad Hadadi. Menurut dia, Pemkab Tasikmalaya tidak perlu lagi mengeluarkan surat larangan terhadap kegiatan valentine tersebut.

"Kami tidak perlu mengeluarkan surat larangan karena secara resmi sudah oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat," katanya.

Ia mengimbau, seluruh pelajar maupun sekolah agar melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun kehidupan masyarakat. "Kita ini orang Timur, jadi akan baik bila kita kembangkan budaya yang kuat karakter ketimurannya," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement