Rabu 22 Feb 2017 18:11 WIB

Aksi Iwan Bopeng, Ini Komentar KPU DKI

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Angga Indrawan
Pilkada (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta, Sumarno, mengingatkan kembali kepada para pendukung pasangan kandidat yang berkompetisi di pilkada tahun ini, agar tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat provokatif dan meresahkan warga. Peringatan itu dia sampaikan menyusul aksi intimidasi yang dilakukan Fredy Tahuney alias Iwan Bopeng di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 27 Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur, pada hari pelaksanaan Pilkada DKI, Rabu (15/2) lalu.

"Pilkada adalah bagian dari proses demokrasi yang seharusnya bebas dari segala bentuk tekanan dan intimidasi," ujar Sumarno, Rabu (22/2).

Dia menuturkan, para pendukung atau relawan paslon mana pun wajib mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku saat mengikuti Pilkada. Apalagi, intimidasi atau aksi-aksi yang bersifat provokatif yang terjadi selama berlangsungnya proses pemungutan suara, bisa dikategorikan sebagai tindak kejahatan pemilu.

"Oleh karenanya, kami tidak menghendaki kejadian (kasus Iwan Bopeng) itu terulang lagi pada hari pemungutan suara pada putaran kedua Pilkada DKI nanti," kata Sumarno mengingatkan.

Dia berpendapat, tim sukses maupun relawan resmi dari masing-masing kubu pasangan calon sudah semestinya memahami aturan main yang berlaku dalam penyelenggaraan pilkada. Mereka juga harus mampu menghadirkan suasana politik yang kondusif, sehingga perhelatan demokrasi pun bisa berjalan dengan aman lancar.

"Bukan malah menimbulkan keresahan di tengah-tengah warga. Saya pikir, tindakan yang bersangkutan (Iwan) beberapa waktu lalu itu sebuah bentuk arogansi," tuturnya.

Sebelumnya, Fredy Tahuney alias Iwan Bopeng kedapatan melakukan intimidasi di TPS 27 Palmeriam, Rabu (15/2) pekan lalu. Ketika itu, Iwan mendatangi TPS tersebut bersama sejumlah rekannya sesama pendukung pasangan pejawat Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot), dengan mengenakan baju kemeja kotak-kotak.

Menurut rekaman video yang tersebar di laman Youtube, Iwan sempat mengamuk di TPS 27 Palmeriam sambil melontarkan kalimat 'tentara gue potong di sini, apalagi elu'. Tak pelak, kata-katanya itu menuai kemarahan banyak orang, terutama kalangan prajurit TNI.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement