REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) meluncurkan BRILink Mobile, yakni layanan keuangan tanpa kantor dengan cukup mendatangi agen BRILink terdekat. Sebelumnya para agen BRILink memerlukan mesin Electronic Data Capture (EDC) untuk melayani nasabah, namun kini bisa dilakukan melalui smartphone, tablet, bahkan komputer.
"Semakin banyak masyarakat terlibat di industri keuangan, maka kontribusinya ke pertumbuhan ekonomi juga semakin besar," ujar Wakil Direktur BRI Sunarso, saat ditemui di Pasar Modern BSD, Tangerang, Rabu, (22/2).
Ia menambahkan, program BRILink sesuai dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan inklusi keuangan masyarakat.
Dengan inovasi BRILink Mobile, perseroan menargetkan bisa memiliki 135 ribu agen BRILink. Sebelumnya sampai Desember 2016, jumlah agen BRILink sudah mencapai lebih dari 84 ribu dengan total transaksi 317 juta. Nilai transaksinya pun menembus Rp 139 triliun.
"Jumlah agen BRILink terus meningkat. Kita perluas lagi sekarang nggak perlu nunggu EDC datang, siapa pun yang punya smartphone, tablet, atau komputer bisa jadi agen. Sampai Januari 2017 jumlah agen mencapai 90.035 dan kami yakin bisa terus bertambah," tutur Sunarso.
BRI sendiri kini sudah memiliki lebih dari 257 ribu EDC. Ia menambahkan, bila tahun ini target jumlah agen bisa tercapai, maka diharapkan jumlah transaksinya tumbuh 50 persen. Dengan begitu semakin memperbesar partisipasi dalam peningkatan pembangunan nasional.
Sunarso menilai, program BRILink juga meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu membuka kantor cabang fisik. "Ini mengurangi cost and operasional luar biasa," tambahnya.