REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kantor Kelurahan Arjuna Kecamatan Cicendo Kota Bandung, mendadak penuh kepanikan. Secara tiba-tiba didatangi terduga teroris peledak bom panci. Terduga berjenis kelamin laki-laki itu masuk kantor kelurahan sambil mengancam para pegawai kelurahan.
Menurut salah satu pegawai kelurahan Arjuna, Kepala Seksie Kesejahteraan Sosial, Ai Maisharoh, pria berkaos menggunakan celana panjang sambil membawa tas ransel itu, mengeruduk kantor pada pukul 09:00 WIB. Semua pegawai sedang memberikan pelayanan, tiba-tiba di luar ada orang yang berteriak-teriak seperti sedang adu mulut.
Semua, kata dia, spontan melihat ke luar dan ada seseorang masuk ke dalam dengan mengancungkan belati sambil ngancam 'mana yang punya kantor ini'. Akibatnya, suasana pagi yang begitu tentram, berubah mencekam. Tak tahu harus berbuat apa, Ai beserta staf lainnyaberpasrah diri.
"Dia teriak-teriak, kami cuman menyebutkan allahu akbar, karena kami diancam. Kita ibu-ibu yang seusia ini stres karena dia sudah di pintu dua, kita mau ngamanin itu gak bisa," ujar Ai kepada wartawan, Senin (27/2).
Menurut Ai, selama pelaku peledakan tersebut masih mengancam di lantai bawah, Ia beserta pegawai lainnya hanya bisa menunduk ke bawah meja. "Kita diem disitu, beberapa menit, tunduk di bawah meja kurang lebih 20 menit. Ia bawa ransel juga, warna hitam. Orangnya pendek, pake kaos celana panjang," katanya.
Kemudian, kata Ai, tanpa berpikir panjang dirinya langsung loncat jendela untuk melarikan diri. Saat itu juga aparat datang dan hujan peluru pun tak terhindarkan.