Rabu 08 Mar 2017 09:07 WIB

Anggota DPR Dorong Pembenahan PT DI

Red: Angga Indrawan
Penampilan perdana pesawat N219 di hanggar PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Kota Bandung, Kamis (10/12).  (Republika/Edi yusuf)
Penampilan perdana pesawat N219 di hanggar PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Kota Bandung, Kamis (10/12). (Republika/Edi yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VI DPR RI Inas Nasrullah Zubir mendorong pembenahan di internal PT Dirgantara Indonesia dalam memproduksi pesawat dan helikopter. PT DI dinilai masih memiliki relatif banyak kelemahan dalam pengerjaan proyek.

"Begini PT DI bagaimana mengatur kontraknya lebih baik lagi. Harus dibenahi karena banyak kontrak perakitan yang terbengkalai," kata Inas di Jakarta, Rabu (8/3).

Dia mengakui PT DI saat ini baru merakit saja, tanpa bisa memproduksi pesawat karena itu membuat Indonesia mengimpor pesawat dan helikopter. "PT DI Masih sampai bisa merakit saja, selama menunggu mereka bisa produksi, TNI akhirnya mengimpor," katanya.

Anggota fraksi Hanura itu pun menilai peralatan dan teknologi yang digunakan PT DI sudah ketinggalan zaman. Namun di sisi lain menurut dia, tuntutan agar PT DI untuk merakit helikopter dan pesawat terlalu banyak. "Sekarang peralatan PT DI banyak yang sudah tua itu yang membuat keterlambatan," kata Inas.

Inas berharap PT DI bisa segera melakukan revitalisasi perlengakapn perakitan di dalam negeri walaupun mahal namun hal tersebut perlu dilakukan. Sebelumnya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantuo telah bertemu Panglima Pasifik militer Amerika Serikat General Robert Brown.

Dalam pertemuan tersebut Gatot menyampaikan bahwa TNI sangat apresiasi atas bantuan Alutsista F-16 dan Helikopter Serang Apache AH-64, di mana telah mendorong Kasad Jenderal TNI Mulyono untuk membeli helikopter angkut Black Hawk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement