Komandan AFP Chris Sheehan mengatakan narkoba yang memiliki nilai jual di pasaran sebesar 324 juta dolar AS atau sekitar Rp 3,2 triliun disimpan dalam 396 wadah plastik yang diberi label palsu sebagai bubuk protein. Polisi menangkap tujuh orang pria berusia 20-an dan 30-an, yang mereka duga datang untuk mengambil kiriman tersebut. Mereka telah didakwa dengan kasus impor narkoba dan belum diberikan jaminan.

Seorang wanita berusia 23 tahun asal Kota Green Valley, Sydney juga menghadapi persidangan di Pengadilan Lokal Sydney Central karena dituduh memiliki dan memperdagangkan narkoba.

Sejumlah pria ditangkap selama penggerebekan narkoba seberat 540kg.

Supplied: Australian Border Police and AFP

AFP mengatakan, petugas menggelar "operasi terkendali" yang menindaklanjuti penggantian narkoba itu dan pengiriman kargo laut dari Amerika Serikat ke sebuah fasilitas penyimpanan di Smithfield di barat Sydney. Komandan Sheehan mengatakan, ini merupakan penangkapan narkoba terbesar pada 2017, dengan total narkoba yang disita sebanyak 5 ton metamfetamin dan penyitaan narkoba pertama selama enam bulan terakhir.

Penggeledahan juga dilakukan di beberapa properti lainnya di Sydney barat dan barat daya, di mana polisi berhasil menyita beberapa pucuk senjata termasuk senapan SKS serbu, dua pistol semiotomatis, sejumlah besar amunisi, dua revolver, sebuah pistol mirip dengan apa yang digunakan polisi, kokain, tablet MDMA dan uang tunai.

"Skala komersial dari perdagangan narkoba jenis ini biasanya satu paket dengan potensi kekerasan, sebagaimana terbukti dengan adanya penyitaan senjata api," kata Komandan Sheehan.

Komandan Regional ABF, Tim Fitzgerald, mengatakan, operasi intelijen dimulai pada Mei tahun lalu setelah para pekerja di Pusat Surat Internasional di Clyde, Sydney, mendeteksi empat kilogram kokain yang terdapat di 17 botol vitamin.

Wadah bubuk protein yang digunakan untuk mengimpor metamfetamin.

Supplied: AFP