REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan ada 393 spanduk bermuatan provokasi yang sudah diturunkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada Kamis (16/3). Ia mengatakan akan tetap semangatnya untuk menurunkan spanduk tersebut demi menjaga ketentraman dan ketertiban di DKI Jakarta.
"Pemprov tidak akan surut semangat turunkan spanduk yang provokatif dan berbau SARA karena demi menjaga ketentraman dan ketertiban," kata Sumarsono di Balai Kota, Jakarta, Kamis (16/3).
Ia memaparkan jumlah spanduk paling banyak yaitu di kawasan Jakarta Barat sebanyak 113 buah. "Jakarta Timur ada 95 buah, Jakarta Pusat ada 68 buah, Jakarta Utara 32 ada buah, Pulau Seribu tujuh buah, Jakarta Selatan ada 78 buah. Paling banyak Jakarta Barat dan Jakarta Timur. Sudah kita lakukan penertiban dan akan diteruskan," ujarnya.
Selain itu, penurunan spanduk di Cengkareng Jakarta Barat sempat mengalami penolakan dari warga. Mengomentari hal tersebut, pihak Pemprov DKI Jakarta tetap ingin melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat dan tokoh masyarakat dalam rangka penertiban umum spanduk tersebut. "Jadi saya kira kalaupun ada riak-riak penolakan ya tinggal kita pendekatannya saja," katanya
Para warga, Sumarsono mengatakan, harus mengerti bahwa Pemprov DKI Jakarta memiliki tugas untuk menjaga suasana Ibu Kota agar aman, nyaman, dan tidak terprovokasi oleh spanduk-spanduk tersebut. Sebelumnya penurunan spanduk di Cengkareng Jakarta Barat sempat mengalami penolakan yang dilakukan oleh salah satu warga. Penolakan tersebut ada setelah petugas menurunkan salah satu spanduk bermuatan provokatif.
Baca juga: Menag: Jangan Suruh Kemenag Copoti Spanduk Larang Shalat Jenazah