Ahad 09 Apr 2017 11:22 WIB

Jonan Usulkan Elpiji Bersubsidi Masuk KKS

Rep: Frederikus Bata/ Red: Winda Destiana Putri
Pekerja membawa tabung gas elpiji tiga kilogram (gas melon) untuk dipindahkan ke truk pengangkut gas di agen penjualan gas, Mampang, Jakarta, Senin (31/10).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja membawa tabung gas elpiji tiga kilogram (gas melon) untuk dipindahkan ke truk pengangkut gas di agen penjualan gas, Mampang, Jakarta, Senin (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengusulkan pemberian subsidi tabung Liquified Petroleum Gas (elpiji) 3 kilogram dimasukkan ke dalam Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Usulan tersebut agar pemberian elpiji bersubsidi lebih tepat sasaran. 

"Kita sudah usulkan ke Presiden, kalau bisa sesegera mungkin uangnya itu dimasukkan ke Kartu Keluarga Sejahtera tahun depan," ujar Jonan lewat keterangan tertulis, di Jakarta pada Ahad (9/4).  Ia menegaskan hanya masyarakat yang memiliki Kartu Indonesia Sejahtera yang berhak mendapatkan subsidi.

Saat ini pemerintah mengalokasikan pemberian subsidi elpiji 3 KG sebesar Rp 7500 per tabung. Jonan mengatakan pemberian subsidi elpiji 3 kg merupakan upaya Pemerintah melakukan pemerataan atas akses energi kepada masyarakat miskin dan rentan miskin di seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, IGN Wiratmaja Puja menyampaikan saat ini Pemerintah sudah menyiapkan Rancangan Peraturan Presiden tentang Penyediaan dan Pendistribusian LPG Tabung 3 Kg. "Saat ini pembahasan final di Ditjen Migas dan siap dikirim ke Menteri ESDM," tuturnya di Gedung Migas, di Jakarta,  Rabu (5/4).

Pemerintah, kata Wirat menargetkan penyaluran elpiji 3 kilogram bersubsidi menjangkau seluruh tanah air pada 2018. Wiratmaja mengatakan pada April 2017 pihaknya mulai menyiapkan infrastruktur pendukung.  

Infrastruktur tersebut di antaranya mesin Electronic Data Capture (EDC),  dan kartu bagi yang berhak.  "Keputusan kemarin dari pak Menteri setelah rapat dengan pimpinan daerah menetapkan mulai Februari atau Maret 2018 sudah seluruh Indonesia (elpiji tepat sasaran). Sekarang kita siapkan infrastrukturnya,"  kata Wirat di kompleks parlemen,  Kamis (30/3).

Sebelumnya pemerintah berencana melakukan uji coba di empat wilayah, yakni Batam,  Bali,  Lombok,  dan Bangka.  Namun rencana tersebut urung terjadi lantaran masih harus dibangun infrastrukturnya. "Itu tidak jadi, kita sudah ajak diskusi empat wilayah itu," ujar Wirat. 

Ia menerangkan proyek ini menggunakan dana Rp 30 miliar dengan menugaskan ke Pertamina selaku operator juga dalam proses sosialisasinya.  "Infrastruktur langsung perbankan yang nanggung,"  tutur Wirat.  

Masyarakat penerima yang tercatat akan mendapat kartu khusus dengan jatah elpiji 3 kg harga subsidi.  Maksimal setiap rumah tangga membeli tiga tabung per bulan.  

Besaran subsidi energi dua tahun terakhir mengalaim penuruan sekitar 66 perse atau Rp491 triliun dibandingkan dua tahun sebelumnya. Secara spesifik, elpiji bersubsidi di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 dipatok sebesar 7,09 juta ton. Sementara, total subsidi energi pada tahun ini berdasarkan APBN 2017 sebesar Rp77 triliun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement