REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Kepala militer baru Somalia Ahmed Mohamed Jimali langsung menghadapi bom mobil bunuh diri sesaat setelah menerima mandat untuk menggelar operasi melawan ekstremis.
Kelompok al-Shabaab telah mengkonfirmasi bertanggung jawab terhadap serangan bom itu. Bom mobil itu diakui sebagai respons dari kelompok ekstremis Shabaab terhadap kebijakan Presiden Mohamed Abdullahi Mohamed.
Akibat bom bunuh diri, setidaknya 15 orang tewas. Bom mobil itu meledak saat Jimali melakukan konvoi di dekat Kementerian Pertahanan di Mogadishu. Menurut pejabat senior militer Muktar Adan Moalim kepada AFP, korban tewas akibat bom itu yaitu tujuh warga sipil dan tiga personel keamanan.
"Sebuah minibus yang berisi bom menabrak bus umum tepat saat konvoi militer berlangsung," katanya.
Petugas keamanan Ali Abdirahman melaporkan kepala militer yang akrab disapa Irfid, tidak mengalami cedera dalam serangan tersebut. Adapun salah satu korban yang berada dalam bus umum, Abdirahman Isa mengaku minibus pembawa bom itu merusak busnya dan banyak korban tewas.
Baca juga, Kenya Tingkatkan Keamanan di Perbatasan Setelah Serangan al-Shabaab.
Sebelumnya bom mobil juga diledakkan pada Rabu waktu setempat dengan menewaskan tujuh orang. Kelompok Shabaab merupakan afiliasi dari Alqaidah. Mereka telah kehilangan banyak wilayah setelah diusir oleh pasukan uni Afrika dari Mogadishu pada 2011.