REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Pemenang hadiah Nobel Malala Yousafzai pada Rabu (12/4) menerima kewarganegaraan kehormatan Kanada dan memuji sikap terbuka negara itu soal pengungsi di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Justin Trudeau.
Kanada tahun lalu menerima 25 ribu pengungsi dari Suriah dan pada Januari Trudeau mengatakan melalui Twitter Kanada membuka diri bagi para pengungsi. Trudeau menyatakan sikap Kanada itu pada saat Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan larangan menyangkut imigrasi terhadap para warga dari tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim.
"Moto dan sikap Anda, selamat datang di Kanada, adalah lebih dari sekadar judul berita atau tagar," kata Malala dalam pidato di hadapan para anggota Parlemen Kanada.
"Saya berdoa (Kanada) terus membuka rumah dan hatinya bagi anak-anak dan keluarga paling tidak berdaya di dunia," ujar Malala.
Malala, pegiat pendidikan asal Pakistan yang muncul menjadi sosok penting setelah seorang pria Taliban menembak kepalanya pada 2012. Ia merupakan orang keenam yang dianugerahi kewarganegaraan kehormatan Kanada.
Para penerima lainnya termasuk Nelson Mandela dan Dalai Lama.