REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kinara (4 tahun), korban yang selamat dari pembunuhan sekeluarga di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan selalu menangis jika terbangun dari tidurnya dan selalu memanggil ibunya. Hal tersebut dikatakan Susiani (45), adik nenek Kinara yang menjaga korban, dalam menjalani operasi di RSUP Adam Malik, Medan, Jumat (14/4).
Menuut Susiani, Kinara selalu terbayang dengan ibunya Yani (35) dan ayahnya Rianto (40) yang menjadi korban pembunuhan.
"Biasanya, Kinara tersentak bangun dan menangis saat tengah malam, serta mengigau memanggil ibunya yang telah meninggal dunia akibat peristiwa yang sangat tragis itu," ujarnya.
Susiani menjelaskan, ia terpaksa harus membujuk Kinara agar tidak lagi mengingat ibunya. Hal itu dilakukan untuk menenangkan puteri bungsu Rianto.
Setelah selesai menjalani operasi bagian kepala di RSUP H Adam Malik Medan, Rabu (11/4) sore, Kinara banyak mengalami perubahan dan sudah mulai tampak ceria. Bahkan, minum susu sudah lancar dan tidak ada kendala lagi, serta tidur dengan nyenyak.
"Wajah Kinara sudah mulai tersenyum, meskipun dirinya masih terbaring di ruangan perawatan RSUP H Adam Malik," kata Susiani.
Sebelumnya warga Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, dikagetkan dengan kematian lima anggota keluarga Kinara pada Ahad (9/4), pagi. Mereka meninggal dengan luka akibat benda tajam. Sementara Kinara ditemukan dalam kondisi kritis.
Kelima korban tewas adalah Rianto dan isterinya Yani, dua anaknya Naya (14) dan Gilang Laksono (10), dan mertuanya bernama Marni (50). Kinara dilarikan untuk menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan.