REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Objek wisata Pantai Rancabuaya di Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat memerlukan penataan agar memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung.
"Rancabuaya itu seperti sapi perah, ada tarikan retribusi tapi tidak pernah ada penataan," kata Camat Caringin Engkos Hardy Suhardja, Kamis (18/5).
Ia menuturkan, Pantai Rancabuaya merupakan kawasan wisata unggulan di Garut yang lokasinya berbatasan dengan Kabupaten Cianjur. Kawasan wisata pantai itu, kata dia, memiliki daya tarik tersendiri, sehingga menjafi ikon Jawa Barat sebagai pusat pertumbuhan wilayah selatan Garut. "Rancabuaya memang dikenal luas dan banyak dikunjungi walau ombaknya besar," katanya lagi.
Terkait tingkat kunjungannya, kata dia, pihak Kecamatan Caringin tidak mengetahui secara pasti karena UPTD Pariwisata di Pantai Rancabuaya tidak memberikan datanya. "Kecamatan tak terima laporan tingkat kunjungan wisatawan atau target pendapatannya," katanya pula.
Ia menambahkan, penataan yang harus segera dilakukan yakni pengamanan kawasan wisata agar tidak ada lagi wisatawan menjadi korban terseret ombak.
Meskipun sudah dipasang rambu-rambu bahaya, menurut dia lagi, belum cukup, pengunjung tetap melanggar aturan tersebut hingga akhirnya mengalami kecelakaan laut. "Pengunjung tentu ingin merasakan air laut, cuma di sini tak ada fasilitas untuk berenang," katanya lagi.
Selain fasilitas untuk berenang, kata dia, harus ada pelatihan khusus bagi warga di kawasan wisata untuk memberikan pertolongan apabila ada korban terbawa arus ombak. "Ke depan ada pelatihan khusus bagi warga di kawasan objek wisata itu, untuk kesiapan jika ada kejadian pengunjung yang terbawa arus bisa segera mendapatkan pertolongan," katanya pula.