Selasa 23 May 2017 09:01 WIB

Kuasa Hukum Yakin KPK Keliru Tetapkan Miryam Sebagai Tersangka

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bayu Hermawan
 Tersangka pemberi keterangan palsu dalam sidang kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP Miryam S Haryani
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Tersangka pemberi keterangan palsu dalam sidang kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP Miryam S Haryani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sidang praperadilan kasus pemberian keterangan palsu dalam sidang KTP-el dengan tersangka Miryam S. Haryani, akan diputus pada hari Selasa (23/5) ini. Kuasa hukum Miryam meyakini bahwa penetapan Miryam sebagai tersangka itu keliru.

Kuasa Hukum Miryam, Aga Khan, mengatakan penetapan Miryam sebagai tersangka tidak berdasarkan pada dua alat bukti yang kuat. "Di sidang praperadilan ini, terbukti penetapan tersangka terhadap klien kami tidak didasarkan pada bukti yang kuat," ujarnya pada Senin (22/5).

Bahkan, menurut Aga, kekeliruan dalam proses penetapan Miryam sebagai tersangka karena pemeriksaan saksi dilakukan setelah kliennya ditetapkan tersangka. "Parahnya ada penetapan tersangka dulu baru kemudian dipanggil saksi-saksi lain," katanya.

Aga juga menjelaskan, dalam pembuktian yang diajukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terlihat ada upaya untuk menggiring kuasa hukumnya untuk masuk ke materi perkara. Padahal, kata dia, sidang praperadilan tidak diperbolehkan membahas materi perkara.

"Karena itu juga, hakim dan penasehat hukum sepakat untuk tidak perlu menayangkan video pemeriksaan klien kami," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement