Ahad 28 May 2017 20:35 WIB

Kupang Jadi Pusat Kuliner Tradisional di NTT

Pasar kuliner Ramadhan
Foto: Republika/Agung
Pasar kuliner Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur (NTT) Marius Ardu Jelamu mengatakan Kota Kupang telah menjadi pusat pengadaan dan peredaran kuliner tradisional khas Nusa Tenggara Timur untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.

"Wisata kuliner halal banyak dicari wisatawan dalam dan luar negeri. Apalagi bila dikemas dengan kreatif, sehingga menarik minat dan selera para tamu yang membelinya," katanya di Kupang, Ahad (28/5).

Ia menggatakan hal itu terkait munculnya bisnis kuliner di sejumlah titik destinasi kota dan kabupaten dalam wilayah NTT dan prospeknya dalam menarik jumlah pengunjung para hari raya besar keagamaan seperti tengah dilaksanakan umat muslim dan muslimat yaitu ramadhan 1438 Hijriah, para wisatawan lokal dan mancanegara.

"Saat melaksanakan puasa Ramadhan di Kota Kupang, misalnya jamaah tidak perlu khawatir bila hendak mencari jajanan untuk berbuka puasa," katanya.

Di Jalan Urip Sumoharjo No 19 tepat depan Bank Mandiri Kota Kupang, masyarakat setempat biasa menyebutkan lokasi itu dengan nama "halte". Pasalnya di lokasi itu biasa sebagai tempat penghentian sementara angkutan umum dalam Kota Kupang mencari dan menurunkan penumpang.

"Saat Anda tiba di halte, beraneka jajanan makanan dan minuman sudah tersaji di meja puluhan pedagang dan siap dibeli untuk makan ditempat atau dibawa pulang menjelang buka puasa," katanya.

Tak hanya tersedianya beragam makanan dan minuman, harga yang ditawarkan pun murah meriah. Dengan Rp 5.000 sudah bisa mendapatkan tiga hingga empat buah kue.

Jajanan yang ditawarkan mulai dari lampar, sosis, kue talam, kue lumpur, pisang goreng, bakwan, wajik hingga aneka jajanan khas Kupang yang siap untuk berbuka puasa.

Selain itu, beberapa pedagang juga menawarkan sayuran dan lauk untuk bekal sahur bagi bagi yang tengah nelaksanakan puasa. Sayuran yang dijual mulai dari sayur bening, sup, lontong sayur," katanya.

Sementara aneka lauk yang dijual seperti ikan bakar, ayam bakar, sate telur puyuh dan banyak pilihan lainnya. Soal rasa, tidak perlu meragukan lagi. Tinggal memilih kue yang rasa manis, asin, pedas sesuai selera pengunjung.

Sementara aneka minuman, dapat dijumpai kolak pisang, kolak kacang hijau, kolak ubi dan kolak campur, es pisang ijo, es buah, es bubur mutiara dan es bubur sumsum.

"Harganya juga terjangkau bagi yang berkantong terbatas. Satu gelas plastik semua dipukul rata Rp 6.000 per buahnya," katanya.

Bukan cuma itu, pusat kuliner pertama di Kota Kupang juga terdapat di Jalan Polisi Militer (belakang kantor gubernur dan DPRD NTT) berjumlah 100 pedagang. "Para pedagang kuliner berdagang disebagian ruas jalan POM dengan menempati tenda-tenda bantuan dari kementerian perdagangan yang dibuka mulai pukul 12.00 Wita sampai pukul 00.00 Wita, mekipun saat ini tidak seramai pada saat dibuka Wali Kota Kupang, Jonas Salen," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement