REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk mengalokasikan dana senilai Rp 29,4 triliun untuk memenuhi kebutuhan dana tunai nasabah jelang dan usai Idul Fitri tahun ini. Jumlah tersebut dianggarkan untuk menjamin kenyamanan nasabah bertransaksi menggunakan Bank BTN selama Bulan Ramadhan.
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, kebutuhan uang tunai pada Ramadhan selalu meningkat. Kebutuhan likuiditas tunai tersebut naik hingga 30 persen dari hari biasa.
“Kami fokus menjamin kenyamanan nasabah jelang dan usai Lebaran. Dana kas tersebut akan disediakan untuk kebutuhan nasabah secara nasional selama periode 29 hari,” kata Maryono melalui siaran pers yang diterima pada Selasa (6/6).
Sebanyak 30 persen dari dana tersebut atau sekitar Rp 8,8 triliun akan dialokasikan untuk pengisian mesin anjungan tunai mandiri (ATM) BTN. Kemudian, sisanya atau sekitar Rp 20,6 triliun dianggarkan untuk kas pada Kantor Cabang. Selain itu, BTN juga telah melayani penukaran uang baru dan pecahan uang kecil sejak awal Ramadhan untuk mengantisipasi kebutuhan uang di seluruh jaringan kantor perseroan.
Selama libur Idul Fitri, emiten bersandi saham BBTN ini juga akan membuka layanan secara terbatas untuk penerimaan pembayaran angsuran kredit pemilikan rumah (KPR). Nasabah juga dapat memanfaatkan mesin CDM (cash deposit machine) untuk melakukan penyetoran pembayaran angsuran KPR melalui rekening tabungan.
Bannk Mandiri pun menyiapkan dana tunai hingga Rp 23,5 triliun atau Rp 1,1 triliun per hari untuk mengantisipasi kenaikan kebutuhan uang tunai di masyarakat pada Bulan Ramadhan dan menjelang lebaran. Rencananya, dana tunai tersebut sebanyak 85 persen akan disalurkan kepada masyarakat via mesin ATM, sedangkan 15 persen melalui kantor cabang.
Menurut Direktur Retail Banking Bank Mandiri Tardi, penyiapan dana tunai tersebut meningkat sekitar 10 persen dari nilai yang disiapkan secara harian pada kondisi normal. "Antisipasi ini kami siapkan mengingat perkiraan tingginya kebutuhan uang tunai pada dua pekan sebelum dan sesudah Idul Fitri, terutama saat liburan dan cuti bersama,” ujarnya.
Khusus untuk mesin ATM, Tardi melanjutkan, pihaknya juga bakal meningkatkan pasokan uang tunai menjadi Rp 1 triliun per hari, dari sekitar Rp 900 miliar per hari, yang akan mulai berlaku pada 12 Juni sampai 23 Juni 2017. Hal ini dilakukan mengingat masa liburan Idul Fitri 1438 H yang akan berlangsung pada 26-30 Juni 2017.
“Dari nilai itu, sebesar 40 persen dari jumlah dana itu akan didistribusikan di wilayah Jabodetabek. Sementara 60 persen lainnya akan disalurkan ke kota-kota besar di Indonesia di luar Jabodetabek seperti, Medan, Semarang, Surabaya dan Bandung,” kata Tardi.