REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Sleman, Yogyakarta mengalami peningkatan tiga tahun terakhir. Wisata candi jadi faktor utama peningkatan tersebut.
Data yang didapat Republika.co.id dari Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih menerangkan, ada lonjakan sekitar 3,96 persen dari 2014-2015. Selain itu, kunjungan wisatawan asing ada 2015-2016 naik 7,49 persen.
Dari jumlah kunjungan, tercatat kenaikan terjadi dari 209.556 pada 2014, 201.257 pada 2015 sampai 216.332 pada 2016 untuk wisata candi. Candi Prambanan dan Kraton Ratu Boko jadi tujuan utama sebagian besar wisatawan asing.
Candi Prambanan mampu menarik 201.640 wisatawan asing pada 2014, 192.409 pada 2015 dan 208.090 pada 2016. Sedangkan, Kraton Ratu Boko mampu menarik 7.916 wisatawan asing pada 2014, 8.848 pada 2015 dan 7.387 pada 2016.
Sejumlah candi yang pada 2014 dan 2015 tidak dikunjungi wisatawan asing, alami peningkatan kunjungan pada 2016. Mereka di antaranya Candi Gebang (1), Sari (82), Kalasan (65), Sambisari (486), Banyunibo (9), Barong (9) dan Candi Ijo (203).
Peningkatan wisatawan asing kurang terjadi di wisata alam, museum dan wisata buatan. Wisata alam seperti Kaliurang, Volcano Tour, TNGM, Desa Wisata, Tebing Breksi dan Lava Bantal yang menarik 11.541 wisatawan asing pada 2014, turun jadi 2.662 pada 2015 dan 745 pada 2016.
Wisata museum seperti Monumen Jogja Kembali, Gaeoteknologi UPN, Afandi, Dirgantara, Ulen Sentalu, Gunung Merapi dan Pendidikan Indonesia terbilang fluktuatif. Pasalnya, dari 9.602 wisatawan asing pada 2014, sempat naik menjadi 10.182 pada 2015, tapi turun jadi 9.347 pada 2016.
Sementara, angka wisatawan paling rendah terjadi di tempat-tempat wisata buatan seperti Merapi Golf, Taman Rekreasi Anak, Sindu Kusuma Edupark, Agrowisata Bumi Merapi dan Jogja Bay. Merapi Golf menarik 1.177 pada 2014, 1.264 pada 2015 dan turun jadi 991 pada 2016.