REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi Waseso yang akrab dipanggil Buwas mengatakan teknologi yang dimiliki BNN dalam pemberantasan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba).
"Bukan hanya kurang kita sudah ketinggalan zaman, jumlahnya tidak memadai teknologinya sudah ketinggalan zaman," kata Buwas di Kantor BNN Cawang, Jakarta Timur, Selasa (25/7).
Misalnya K9 sudah dipenuhi oleh Presiden Joko Widodo, tapi tidak hanya K9 yang terbatas. "K9 hanya di tempat-tempat tertentu seperti di bandara, pelabuhan terbatas karena jumlahnya hanya 50 dibantu beberapa Kepolisian Bea dan Cukai jadi terbatas," kata Buwas.
Kalau peralatan yang canggih untuk monitoring, lanjutnya, harus dimiliki oleh BNN karena teknologi kita sudah ketinggalan dan tidak memiliki sama sekali seperti teknologi yang dimiliki Cina. "Mereka bicaranya sekarang dengan menggunakan teknologi yang berbeda, maka mereka aman sekarang kalau bicara, kalau handphone bisa kita telusuri," kata Buwas.
Para sindikat internasional menggunakan teknologi beda dan tidak bisa ditembus oleh aparat di Indonesia karena teknologi kalah dan itu harus diakui, katanya. "Kita kerja sama informasinya dari kepolisian Taiwan, Cina juga yang memberikan, karena mereka punya teknologi yang bisa mendeteksi jaringan ini," kata Buwas.