Senin 31 Jul 2017 18:26 WIB

Usut Kasus Novel, Kapolri Ajak KPK Gabung Tim Investigasi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian melakukan Konferensi Pers terkait kasus Novel Baswedan, di Istana Negara, Senin (31/7). Tito menyebut terdapat sketsa baru dugaan orang yang menyerang Novel Baswedan.
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian melakukan Konferensi Pers terkait kasus Novel Baswedan, di Istana Negara, Senin (31/7). Tito menyebut terdapat sketsa baru dugaan orang yang menyerang Novel Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengajak tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk bergabung dalam tim gabungan Polri guna menyelidiki kasus dugaan penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Tito menyebut, tawaran kepada KPK untuk bergabung dalam tim investigasi tersebut telah disampaikan pada 16 Juni lalu.

"Kita ingin agar teman-teman dari KPK juga bisa bergabung untuk membentuk tim gabungan Polri khususnya Polda Metro Jaya dan KPK bergabung," kata Tito usai menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/7).

Tito mengatakan, tim gabungan antara KPK dengan Kepolisian yang dibentuk nantinya akan melakukan investigasi bersama, bukan hanya mencari fakta. Sehingga, hasil dari investigasi bersama tersebut dapat dijadikan sebagai barang bukti yang kemudian akan diajukan ke pengadilan.

"Tim investigasi, bukan mencari fakta lagi. Kalau mencari fakta itu kan tidak projustisia. Hasilnya tidak dapat langsung diajukan sebagai barang bukti kemudiandiajukan ke pengadilan. Tapi tim investigasi artinya sudah melakukan investigasi," ujarnya.

Dalam kasus dugaan penyerangan terhadap penyelidik KPK tersebut, kepolisian sudah menilai adanya dugaan pidana. Karena itu, kepolisan melakukan investigasi guna menyelidiki dan menangkap pelaku penyerangan.

Tito pun meminta, agar masyarakat percaya kepada institusi hukum baik Kepolisian dan juga KPK. Tim gabungan investigasi, jelas dia, memiliki tugas untuk melakukan penyelidikan yang lebih mendalam, termasuk melakukan analisa data mentah, data IT, dan lain-lain.

"Selama ini juga saya kira tim Polri bekerja OK, kalau mungkin dianggap kurang kredibel, saya kira tim dari KPK sangat dipercaya publik dan kredibel. Oleh karena itu, kita pikir kenapa tidak digabungkan antara Polri dan KPK supaya bergerak bersama-sama," jelas Tito.

Tito mengaku, Presiden telah memanggilnya untuk menjelaskan perkembangan penanganan kasus dugaan penganiayaan terhadap Novel Baswedan yang hingga kini belum juga terungkap pelakunya. Menurutnya, Presiden pun menginstruksikan agar kasus ini segera dituntaskan.

"Itu perintah beliau. Tapi kami sudah sampaikan langkah-langkah yang sudah kami lakukan, prinsip kita ingin agar sesegera mungkin, tapi kadang-kadang ada kendala-kendala di lapangan," kata Tito.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement