Senin 31 Jul 2017 18:51 WIB

Jokowi Perintahkan Kapolri Segera Tuntaskan Kasus Novel

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyampaikan perkembangan kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyampaikan perkembangan kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/7) hari ini. Selain meminta laporan perkembangan penanganan kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan, Presiden Jokowi juga menginstruksikan Kapolri agar segera menuntaskan kasus tersebut.

"Itu perintah beliau. Tapi kami sudah sampaikan langkah-langkah yang sudah kami lakukan, prinsip kita ingin agar sesegera mungkin," ujar Kapolri Tito Karnavian saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7).

Kendati demikian,ia mengaku dalam penyelidikan kasus ini kepolisian juga mengalami sejumlahkendala di lapangan. Sehingga menyebabkan penyelesaian kasus ini terhambat. Kepada Presiden,Tito melaporkan telah memeriksa dan meminta keterangan dari 59 saksi.

Selain itu, lebih dari 100 toko kimia juga telah didatangi dan masih dalam tahap pengembangan. Tito juga menyampaikan, kepolisian sempat mengamankan lima orang yang awalnya diduga terlibat dalam kasus penyerangan ini.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan mendalam, kepolisian tak menemukan hubungan antara kelima orang yang diamankan tersebut dengan peristiwapenganiayaan terhadap Novel Baswedan.

Dalam perkembangan penyelidikan selanjutnya, Tito mengaku telah menemukan saksi yang cukup penting untuk mengungkap pelaku penyerangan kasus ini. Sebab, saksi tersebut mengaku melihat sosok yang mencurigakan di sekitar lokasi penyerangan, lima menit sebelum peristiwa terjadi.

"Itu dia melihat kira-kira lima menit sebelum peristiwa. Ada orang yang berdiri di dekat masjid, yang itu sosoknya mencurigakan yang diduga dia adalah pengendara sepeda motor penyerang," jelasnya Tito.

Kepolisian pun kemudian melakukan berbagai macam sketsa terduga pelaku baik dengan sketsa tangan maupun menggunakan teknologi yang muktahir. Selain itu, kepolisian juga bekerjasama dengan kepolisian dari Australia sehingga mendapatkan satu sosokbaru terduga pelaku penyerangan.

"Kemudian kita rekonstruksikan menggunakan sistem komputer sehingga terakhir kita dapatkan yang ini. Ini mungkin belum dipublish ya, karena ini baru kira-kira dua hari yang lalu," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement