REPUBLIKA.CO.ID,TULUNGAGUNG -- Pemerintah Kabupaten Tulungagung menyambut baik serta mengapresiasi BPJS Ketenagakerjaan yang meluncurkan program jaminan sosial untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
"Kami atas nama Pemkab Tulungagung berkomitmen akan terus mendukung berbagai program dari pemerintah pusat dengan bersinergi melalui program APBD Kabupaten Tulungagung, sehingga cita-cita kami untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Tulungagung kedepan lebih sejahtera," ujar Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo di Pendopo Kabupaten Tulungagung, Ahad (30/7).
Syahri mengaku Jumlah TKI di Kabupaten Tulungagung mengalami penurunan sebesar 10 persen. Menurutnya, hal tersebut disebabkan perekonomian Tulungagung terus tumbuh, yang salah satunya disebakan karena uang yang masuk ke Tulungagung dari remiten atau kiriman uang dari luar negeri cukup besar.
Syahri menjelaskan sebagaimana data Bank Indonesia, jumlah remitensi Kabupaten Tulungagung untuk tahun 2016 mencapai Rp 1 triliun.
"Tahun-tahun sebelumnya hampir 2 Triliun, namun karena ada jumlah penurunan tenaga kerja ke luar negeri maka pemberian remiten menurun menjadi 1 triliun lebih sedikit," jelasnya.
Syahri menambahkan jumlah TKI di Kabupaten Tulungagung mulai tahun 2011 sampai dengan 2016 tercatat sejumlah 41.425 jiwa sedangkan jumlah penduduk usia kerja sebanyak 795.442 jiwa atau 5.2 persen penduduk usia kerja di Kabupaten Tulungagung.
Besarnya kontribusi TKI tersebut harus diiringi dengan pelayanan optimal dari pemerintah. "Karenanya program BPJS Ketenagakerjaan kepada para TKI merupakan upaya konkrit pelayanan pemerintah kepada setiap warganya," tuturnya.