REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menyatakan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengungkapkan kronologis penyiraman cairan kimia yang dilakukan orang tidak dikenal.
"Menceritakan semuanya dan menceritakan (terduga) pelakunya dan siapa yang menyiram," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta Selasa (15/8).
Argo mengatakan penyidik Polda Metro Jaya telah memeriksa Novel untuk berita acara pemeriksaan (BAP) di Kedutaan Besar RI untuk Singapura. Argo mengungkapkan Novel tidak akan menyampaikan bukti sebelum polisi menangkap pelaku yang meneror tersebut.
Terkait kekecewaan Novel terhadap penyidik kepolisian yang menyebutkan identitas saksi kunci, Argo menilai hal itu wajar lantaran seseorang memiliki perasaan berbeda.
Namun Argo menjelaskan penyidik Polda Metro Jaya telah memeriksa sekitar 56 saksi yang sesuai dengan standar dan prosedur operasional pemeriksaan.
Sejauh ini, Argo menuturkan keterangan dari Novel belum membantu penyidik kepolisian untuk mengidentifikasi dan mengungkap pelaku teror.
Sebelumnya, Novel disiram air keras yang diduga dilakukan dua orang pria tidak dikenal di jalan Deposito depan Masjid Al Ikhsan RT03/10 Kelapa Gading Jakarta Utara usai menjalani solat subuh pada Selasa (11/4) pukul 05.10 WIB.
Akibat kejadian itu, Novel mengalami luka pada bagian wajah dan bengkak pada bagian kelopak mata kiri, sementara itu pelaku melarikan diri.
Petugas kepolisian sempat mengamankan empat orang yang dicurigai terlibat kekerasan terhadap Novel berinisial M, H, AL dan N alias N.
Namun polisi melepaskan keempat orang itu karena tidak cukup bukti terlibat aksi teror kepada penyidik senior KPK tersebut.