REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Muaro Padang, Sumatra Barat (Sumbar), mengeluarkan seluruh warga binaan dari blok sel masing-masing pascagempa Jumat (1/9) dinihari.
"Saat gempa tadi seluruh warga binaan dikeluarkan dari blok sel masing-masing dan dikumpulkan di lapangan dalam Lapas," kata Kepala Seksi Binadik Lapas Padang Darwan, di Padang, Jumat (1/9).
Hingga pukul 01.42 WIB, narapidana serta tahanan yang berjumlah 1.428 orang itu masih dikumpulkan di lapangan. "Belum dimasukkan lagi, kami melihat situasi dan kondisi. Jika nanti sudah benar-benar aman, baru dimasukkan lagi ke blok," jelasnya.
Ia menyebutkan untuk antisipasi kemungkinan terburuk, pihak Lapas akan melakukan evakuasi sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah ada. "Jika terjadi kemungkinan terburuk, sesuai SOP tempat evakuasi warga binaan menuju bukit gado-gado dengan jarak 15 menit dari Lapas," katanya.
Saat ini petugas Lapas masih terus melakukan upaya menenangkan dan meminimalisir kepanikan. Gempa berkekuatan 6,2 Skala Ricter (SR) menguncang Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat (1/9) dinihari pukul 00.06 WIB.
Berdasarkan informasi awal dari BMKG Padang Panjang gempa berlokasi di 1.30 lintang selatan, 99,99 bujur timur, atau 80 kilometer timur laut Mentawai, 86 kilometer barat daya Pasaman Barat, 87 kilometer barat daya Pariaman, 113 kilometer barat daya Padang dengan kedalaman 10 kilometer tidak berpotensi tsunami.