REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Lembaga Amil Zakat (LAZ) Dompet Sosial Madani (DSM) Bali, patut mendapat acungan jempol dengan terobosan yang dilakukannya dalam menyalurkan daging kurban. Sebagai salah satu lembaga yang ikut menyalurkan hewan kurban di wilayah Bali dan sekitarnya, LAS DSM melalukan hal unik yakni mengemas daging kurban tidak menggunakan kantong plastik. "DSM Bali menggunakan besek bambu alami dalam pendistribusian daging kurban," kata pimpinan DSM Bali, Andy Krisna, Jumat (1/9).
Umat Muslim, melaksanakan ibadah Shalat Idul Adha atau Hari raya Kurban, Jumat (1/9). Mereka yang dikategorikan mampu secara finansial menyediakan hewan sembelihan untuk dikurbankan, berupa sapi, kerbau, unta, kambing, atau domba.
Sebagian masyarakat menggunakan kantong kresek atau plastik untuk mengemas daging kurban. Kresek hitam atau berwarna termasuk bahan berbahaya yang dibuat dari proses daur ulang menggunakan zat kimia.
Daging yang terkontaminasi zat berbahaya dalam kresek dapat menyebabkan kanker. Penggunaan plastik bening atau foodgrade jauh lebih aman dibanding kresek. "Besek bambu yang kami gunakan bertujuan agar kualitas daging aman dan tidak merusak alam," kata Andy.
Besek bambu ini dianyam menyerupai kotak persegi. Bagian bawahnya dilapisi daun pisang, daun jati, dan daun lainnya. Ini juga dalam rangka mengurangi limbah plastik, sehingga ramah lingkungan.
DSM Bali tahun ini menyalurkan hewan kurban total 361 ekor. Jumlah ini terdiri dari 109 ekor sapi untuk kurban patungan (berserikat), 31 ekor sapi untuk kurban perseorangan, 211 ekor kambing, dan 10 ekor domba untuk Gaza, Palestina.