REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian RI, Jenderal Tito Karnavian mengatakan, ada saja pihak-pihak yang senang jika hubungan Polri dan KPK tidak harmonis. Sehingga, mereka kerap berupaya untuk menciptakan situasi ketegangan antara polri dan KPK.
Padahal, lanjut Jenderal Bintang empat ini, hubungan KPK dan Polri sejatinya amat sangat solid. Sehingga, Tito berharap, agar benturan-benturan dan adu domba antara polri dan KPK tidak terjadi lagi.
"Kita tidak ingin ada benturan dan adu domba yang lain dari pihak-pihak lain yang seneng kalau KPK dan Polri tidak solid," ujar Tito di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (19/9).
Tito tidak menampik ada saja dinamika-dinamika internal yang terjadi antara Polri dan KPK. Namun, sebisa mungkin juga harus dicarikan solusi dan diselesaikan sehingga tidak berbuntut panjang.
"Kami berusaha mencarikan solusi, karena yang kita inginkan yaitu hubungan yang bersinergi," ungkapnya.
Dalam pemberantasan korupsi pun, lanjut Tito, KPK tetap menjadi leading sektornya. Karena KPK memiliki kelebihan sebagai relasi yang di independen dan bisa fokus pada kasus-kasus tersebut.
Misalnya, dengan banyaknya KPK melakukan OTT terhadap kepala daerah di pelbagai wilayah. Kepolisian pun bisa berbagi tugas sesuai dengan kewenangannya.
"Contoh soal sembako pada saat lebaran lalu, saat semua bergerak (mafia) pada tiarap semua, sehingga harga menjadi stabil menyelamatkan uang masyarakat dan bersubsidi bisa raturan triliun. Kami bisa mengisi itu," ucapnya.