REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta aksi 299 merasa tersinggung dengan spandung yang terpasang di pagar pembatas antara Kompleks Parlemen dengan Jalan Tentara Pelajar, Senayan. Spanduk berukuran sekitar 5x2 itu, bertuliskan "Demo mulu, Demo lagi, Bosen, Masyarakat sudah capek, Demo tidak produktif".
Para peserta unjuk rasa yang tergabung dalam Aksi 299 itu mengeluhkan dan menilai tulisan dalam spanduk itu berbada provokatif.
"Tentu saya tersinggung, jelas ini sudah provokatif. Kami demo juga dengan aturan kami hormati pihak lainnya. Seharusnya mereka juga menghargai kami," keluh Muhammad Iqbal, peserta aksi asal Bogor, Jumat (29/9).
Apalagi tersebut mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Ingin Damai dengan singkatan Almaida. Tentu saja, kata Iqbal, spanduk itu berniat untuk memancing emosi para peserta aksi. Iqbal berharap pihak berwenang untuk segera menurunkan spanduk tersebut.
Rencananya Aksi 299 sendiri dimulai pukul 13.00 WIB di depan gerbang Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat. Aksi yang melibatkan ribuan massa Umat Islam itu juga akan dihadiri sejumlah tokoh nasional.
Diantaranya, mantan Ketua Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR) RI periode 1999-2004, Amien Rais. Kemudian mereka juga mengundang penyair kondang, Taufiq Ismail, dia akan membacakan puisi terkait kebangkitan PKI.
Ada dua hal yang disampaikan dalam aksi tersebut. Pertama mereka dengan tegas menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Masyarakat, atau Perppu Ormas. Kedua mereka juga menolak kebangkitan paham komunis dalam hal ini adalah Partai Komunis Indonesia (PKI).