REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ratusan warga Kabupaten Bogor mengikuti simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Serentak 2019, Sabtu (30/9). Simulasi pemungutan dan penghitungan suara tersebut merupakan kegiatan kedua kalinya yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Simulasi dilaksanakan sejak pukul 09.00 WIB diTPS 6, Kampung Kadumangu, Kelurahan Kadumangu, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Simulasi diikuti oleh 300 warga setempat.
Ketua KPU, Arief Budiman, mengatakan simulasi kedua ini tidak jauh berbeda dengan simulasi pertama yang digelar akhir September lalu. "Kami tetap menggunakan lima bilik suara, lima kotak suara dam lima surat suara. Yang berbeda hanya ada ukuran bilik suara yang lebih luas dan pengurangan jumlah pemilih untuk satu TPS," ujar Arief kepada wartawan di Bogor, Sabtu (30/9).
Dia menuturkan, dalam simulasi kali ini digunakan dua ukuran bilik suara. Bilik suara jenis pertama memiliki luas 60 sentimeter persegi, sedangkan bilik suara jenis kedua memiliki luas 80 sentimeter persegi. Arief melanjutkan, pada simulasi pertama lalu diikuti oleh 500 orang di satu TPS. Kali ini, jumlahnya dikurangi menjadi 300 orang pemilih dalam satu TPS.
Pengurangan pemilih ini, katanya, merujuk kepada perhitungan keseluruhan waktu yang dibutuhkan untuk pemungutan suara dan penghitungan perolehan suara. Dengan 500 pemilih, pemungutan suara bisa selesai pada siang hari.
"Namun, setelahnya itu, proses penghitungan hasil perolehan suara tidak dapat selesai pada hari itu juga. Jadi kami mencoba untuk mengurangi jumlah pemilih. Hasilnya akan dievaluasi," tambahnya.