Ahad 15 Oct 2017 08:10 WIB

Gubernur Bank Indonesia Raih Penghargaan

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Endro Yuwanto
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memberikan keterangan kepada wartawan seusai rapat dewan gubernur BI (RDG) di Gedung BI, Jakarta, Kamis (18/5).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo memberikan keterangan kepada wartawan seusai rapat dewan gubernur BI (RDG) di Gedung BI, Jakarta, Kamis (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo meraih penghargaan Governor of the Year se-Asia Pasifik Timur melalui surat kabar Global Markerts (bagian dai Euromoney Institutional Investor) pada Sabtu (14/10). Penghargaan tahunan tersebut atas dasar transformasi yang telah dilakukan melalui berbagai kebijakan bank sentral.

Transformasi utama yang diangkat Global Market adalah Bank Indonesia melakukan komunikasi kebijkan transparasi untuk menjaring ekspektasi publik dengan melakukan penyusunan pesan yang serius sehingga dapat memberikan sinyal yang tepat.

Transformasi lainnya, antara lain dengan perubahan suku bunga kebijakan dari BI Rate ke BI 7-day RR Rate yang merupakan langkah positif dalam menghasilkan suku bunga relevan dan juga dapat ditransaksikan serta Perubahan Giro Wajib Minimum (GWM) dari harian menjadi rata-rata juga diakui sebagai transformasi.

Langkah Gubernur BI dalam upaya pendalaman pasar keuangan juga turut diangkat sebagai salah satu pencapaian.

Seperti dilansir dalam laman resmi BI, Ahad (15/10), upacara penyerahan penghargaan akan dilakukan di Washington DC, Amerika Serikat, pada 14 Oktober 2017, pukul 18.00 waktu setempat.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur BI akan menerima penghargaan bersama penerima penghargaan dari kategori area lain, seperti Ilan Goldfajn dari Brasil (kategori Amerika Latin) dan Tarek Amer dari Mesir (kategori Timur Tengah dan Afrika Utara).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement