REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, I Gede Suratha membantah mengenai informasi layanan KTP-elektronik (ktp-el) yang diadakan di Pelantaran Parkir Teater Imax Keong Mas TMII selesai dalam satu hari. Ia mengatakan pihaknya tidak pernah menjanjikan bahwa layanan KTP-el dapat selesai dalam satu hari, setelah semua berkas yang diserahkan warga lengkap.
"Kita tidak menyalahkan siapa yang menyebarkan (informasi) itu, tapi mohon kesabaran masyarakat untuk menerima kondisi tersebut. Malam ini kami evaluasi lagi apa yang harus diperbaiki untuk besok," katanya ketika ditemui Republika, Jakarta, Jumat (20/10).
Ia juga mengatakan akan melayani warga dengan maksimal, agar keesokan harinya semua pemohon yang sudah menyerahkan berkas dapat menerima KTP-el.
Hari ketiga dibukanya pelayanan KTP-el di TMII, Gede mengatakan ada sekitar 2.500 warga yang datang. Namun ia mengaku, jumlah tersebut diluar kapasitas panitia. "Kapasitas terpasangnya 50 sampai 100 orang dalam anjungan ini. Kita tambah menjadi sepuluh kali lipat, dan itu baru seribu," terangnya.
Sehingga untuk mengatasi kekurangan dalam pencetakan KTP-el, ia menambah kekuatan dari Suku Dinas Jakarta Timur untuk mencetak KTP-el yang masih belum tercetak. "Di sini kan ada 10 printer, tapi gak cukup. Yang 1.750 (dari 2500) itu dibawa ke Suku Dinas Jakarta Timur. Jadi mereka lembur sampai pagi menyelesaikan cetakannya," tambahnya.
Untuk penyelesaiannya sendiri, ia mengatakan akan menyelesaikan masalah agar KTP-el dapat dicetak. Masalah tersebut seperti adanya data yang tidak terbaca, dan adanya rekaman data warga yang double atau tidak tunggal, sehingga proses pencetakan tidak bisa dilakukan. "Yang bermasalah, diselesaikan masalahnya," tutupnya.