Jumat 10 Nov 2017 13:45 WIB

Polisi: Dokter Helmi Sudah Siapkan Senjata Tembak Istrinya

Ilustrasi Penembakan
Foto: Pixabay
Ilustrasi Penembakan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik Polda Metro Jaya mengungkapkan Dokter Helmi yang menembak istrinya, Letty Sultri, telah mempersiapkan dua pucuk senjata api sebelum terjadi penembakan.

"Dia mempersiapkan dua senjata api, satu senjata rakitan di antaranya telah diperiksa Labfor," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta Jumat (10/11).

Berdasarkan keterangan sementara, Argo menyatakan pelaku membawa senjata api untuk menakuti korban namun berubah pikiran dengan melepaskan tembakan. Argo menjelaskan motif penembakan itu berawal ketika pelaku dan korban kerap bertengkar selama berumah tangga lima tahun.

Korban mengajukan cerai kepada suaminya, tetapi selama proses perceraian Helmi tidak dapat menemui dan menghubungi istrinya tersebut. Kemudian, pelaku mempersiapkan dua pucuk senjata api sebelum menemui korban di tempat kerjanya Azzahra Medical Center Cawang Jakarta Timur.

Pada Kamis (10/11) siang, pelaku menemui dan mengajak bicara korban di klinik tersebut namun wanita yang berprofesi sebagai dokter itu menolak. Argo mengatakan korban masuk ke ruang administrasi selanjutnya pelaku emosi dan melepaskan beberapa kali tembakan.

Terkait asal senjata api, Argo menyebutkan penyidik belum mendapatkan informasi lantaran pelaku belum konsisten memberikan keterangan. Saat ini, pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Polda Metro Jaya guna mengungkap secara detail keterangannya.

Sebelumnya, Helmi menembak mati Letty di Azzahra Medical Center Cawang Jakarta Timur pada Kamis (9/11) pukul 14.30 WIB. Petugas kepolisian menduga Helmi menembak mati istrinya lantaran persoalan rumah tangga dan enggan bercerai.

Polisi menemukan dua pucuk senjata api jenis revolver rakitan dan FN, serta satu proyektil peluru padahal Helmi melepaskan enam kali tembakan saat menembak Letty.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement