REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penembakkan suami kepada istrinya, dan keduanya merupakan dokter, terjadi di Cawang, Jakarta Timur kemarin, (9/11). Sang istri, dokter Lety, tewas ditempat setelah mendapat tembakan enam peluru di bagian-bagian vitalnya.
Pelaku, dokter Helmi, yang langsung menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya dua jam setelah kejadian, belum bisa memberikan keterangan secara jelas semalaman. Namun, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengungkapkan, pelaku sudah mulai bisa bercerita.
"Kami belum selesai semua. Untuk pemeriksaan masih kami lakukan. Intinya yang bersangkutan itu, selama berumah tangga dengan korban selama lima tahun ini, dia tak harmonis. Dia selalu cekcok," cerita Argo saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (10/11).
Pertengkaran yang enggan disebutkan alasannya oleh Argo, terus terjadi hingga pada Juli 2017, korban mengajukan cerai. Dan selama dalam proses cerai itu, pelaku tidak pernah bisa menghubungi korban.
Puncaknya, kemarin (9/10), dia dengan mempersiapkan dua senjata, yakni senjata rakitan yang sudah dibawa ke Labfor untuk dicek, dia mendatangi klinik korban (Azzahra Medical Center). Pelaku datang ke sana, lalu mengajak korban untuk berbicara empat mata, namun ajakan itu malah berujung tolakan dari korban.
Karena tidak mau, pelaku langsung melakukan aksi kejahatannya. Korban sempat lari masuk ke dalam ruang administrasi, dan di situ korban ditembak. "Ya sudah disiapkan (senjatanya). Tapi bukan untuk membunuh ya. Intinya dia mempersiapkan senjata untuk menakut-nakuti korban, ternyata berubah pikiran (nembak). Karena istrinya berubah pikiran kan," papar Argo.
Obrolan yang hendak dibicarakan, lanjut Argo, tentu membicarakan masalah rumah tangga. Tetapi, hal pasti apa yang mereka bicarakan, Argo belum bisa beri keterangan. "Ya enggak tahu ya kalau minta balikan. Bahwa dia berkeluarga, digugat cerai sama istrinya. Otomatis kan membicarakan itu. Kan akhir November mau putus (sidang perceraian)," jelas Argo.
Sebelumnya, terjadi penembakkan di Azzahra Medical Center Cawang, Jakarta Timur, yang berujung kematian seorang dokter bernama Lety Sultri (46). Pelaku, dokter Helmi, sempat melarikan diri, namun mengarah ke Polda Metro Jaya dan menyerahkan diri di sana dengan membawa dua barang bukti.