Jumat 24 Nov 2017 09:54 WIB

TTI Jaga Harga Beras Tetap Murah

Rep: EH Ismail/ Red: Hiru Muhammad
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi (kedua dari kiri) menjelaskan tentang mekanisme pasokan beras ke Toko Tani Indonesia (TTI) saat berkunjung ke Yogyakarta, Kamis (23/11).
Foto: Dok BKP Kementan
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi (kedua dari kiri) menjelaskan tentang mekanisme pasokan beras ke Toko Tani Indonesia (TTI) saat berkunjung ke Yogyakarta, Kamis (23/11).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) terus melakukan program-program pemantauan, pengawasan, dan stimulasi agar harga beras tetap dalam kondisi murah. Masyarakat pun bisa memperoleh beras dengan harga terjangkau, yakni Rp 8.000 per kilogram, di 3.000 Toko Tani Indonesia (TTI) yang tersebar di seluruh nusantara.

“TTI memberikan beras yang terjangkau dengan masyarakat. Warung-warung bahkan restoran banyak yang memakai beras medium dari TTI karena rasanya enak dan masih segar, berasnya langsung dari petani,” kata Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi saat berkunjung ke TTI Acar di Jalan HayamWuruk, Yogyakarta, Kamis (23/11).

Menurut Agung, beras yang dipasok ke TTI diambil langsung dari petani dan tidak pernah masuk gudang. Petani memasok gabah mereka langsung ke Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM). PUPM kemudian menggiling gabah petani dan langsung mengemasnya ke dalam kemasan-kemasan khusus. Dari PUPM, beras-beras yang sudah dikemas tersebut kemudian dipasok ke TTI.

“Jadi, beras di TTI ini tidak pernah masuk gudang. Begitu dikemas langsung didistribusikan ke TTI, sehingga kandungan gizi dan rasanya pun lebih enak dari beras medium lain yang beredar di pasar,” kata Agung.