Kamis 14 Dec 2017 00:12 WIB

Jalur KA Jakarta-Surabaya Berpeluang Dibangun Terintegrasi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Petugas menyelesaikan proyek Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa (25/3).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Petugas menyelesaikan proyek Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menilai adanya opsi pengembangan Transit Oriented Development (TOD) atau integrasi moda transportasi dalam pembangunan jalur kereta semi cepat Jakarta-Surabaya. Pengembangan TOD ini dinilai dapat mengurangi biaya.

"Tadi ada juga opsi pengembangan TOD, sehingga bisa mengurangi biaya," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono ketika ditemui di Kantor Wakil Presiden, Rabu (13/12).

TOD merupakan konsep yang tengah dikembangkan oleh Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Hal ini seperti diamanatkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas, Analisis Dampak, serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas.

Salah satu contoh nyata dari konsep TOD yang telah diterapkan di area perkotaan yaitu pembangunan kawasan TOD Dukuh Atas yang menjadi pilot project. TOD Dukuh atas difungsikan sebagai simpul besar kawasan integrasi lima moda yaitu MRT, LRT, Commuter line Jabodetabek, Transjakarta, dan Kereta Bandara. Pembangunan TOD ini dapat menarik pihak swasta untuk berinvestasi.