Sabtu 23 Dec 2017 12:03 WIB

Jenderal Aktif Ikut Pilkada, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Karta Raharja Ucu
Pilkada Serentak (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Pilkada Serentak (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR, Dave Akbarshah Fikarno Laksono tidak mempersoalkan hasrat para jenderal aktif yang ingin maju dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada). Selama para jenderal aktif tersebut telah memutuskan untuk mengundurkan diri dari kedinasan Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta mengikuti proses demokrasi dengan baik.

"Saya yakin tidak akan ada gejolak apapun, asal struktur TNI/Polri tidak mencampuri apalagi mengancam elemen-elemen dalam pilkada sehingga terjadi pemilihan yang tidak layak," kata Dave saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (22/12).

Dave melihat ada beberapa keunggulan dan kelemahan dari jenderal aktif yang memutuskan menjadi kepala daerah. Selain pengalaman dan pengetahuan dalam memimpin, kata dia, seorang prajurit juga memiliki kedisplinan dan jaringan yang luas.

Sayangnya, menurut politikus Partai Golkar itu, para jenderal tersebut mungkin tidak akan terbiasa dengan situasi dan kondisi politik praktis dan nuansa partai politik. "Seorang prajurit, apalagi Pati (Perwira Tinggi), semestinya memahami kebutuhan masyarakat luas. Sehingga dapat dengan cepat menyesuaikan diri dan bekerja secara optimal," kata Dave.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement