Selasa 26 Dec 2017 15:46 WIB

Selain Toko Pakaian, Geng Motor Depok Jarah Penjual Makanan

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Bayu Hermawan
Puluhan pemuda anggota geng motor Jembatan Mampang (Jepang) menunggu pemeriksaan urine seusai penangkapan di Polresta Depok, Jawa Barat, Senin (25/12).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Puluhan pemuda anggota geng motor Jembatan Mampang (Jepang) menunggu pemeriksaan urine seusai penangkapan di Polresta Depok, Jawa Barat, Senin (25/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi terus menyelidiki kasus tindak kriminal yang dilakukan oleh Geng Jepang, geng motor di Depok, Jawa Barat. Selain menjarah toko pakaian, anggota geng motor ini diketahui juga pernah menjarah toko dan penjual makanan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, toko/penjual makanan yang dijarah adalah untuk memenuhi asupan makanan anggotanya. "Kemarin-kemarin dia jarah nasi goreng, dan lainnya," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Selasa (26/12).

Argo menjelaskan, para anggota geng motor itu adalah pengangguran. Namun, untuk baju-baju yang baru mereka jarah pada Ahad (24/12) itu tidak untuk mereka jual lagi. Saat ini, kepolisian telah menetapkan delapan tersangka.

Mereka adalah, Alf alias Caong (20), Alg (16), Fat (17), Ahm (17), Bel (17) perempuan, Eks (17) perempuan, Yuv (17) perempuan, Dew (16). Dari delapan tersangka ini, salah satunya ketika cek urine, positif menggunakan narkoba.

Argo mengatakan, sejauh ini ada lima kejadian terkait penjarahan yang dilakukan langsung oleh Geng Jepang asal Depok itu, dan masih dalam penyelidikan kepolisian. "Itu sedang kita dalami, ada lima kejadian kalau nggak salah diidentifikasi di situ," katanya.

Untuk diketahui, aksi geng motor tersebut terungkap setelah Polresta Depok meringkus para pelaku pada Ahad (24/12). Setidaknya polisi meringkus 26 anggota geng yang ditangkap, setelah menjarah puluhan potong celana jins di toko pakaian 'Fernando' Jalan Sentosa Raya, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Anggota geng tidak hanya beranggotakan laki-laki, tetapi juga perempuan. Perempuan di Geng Jepang itu mempunyai peran khusus di kelompoknya.

"Perekrutan cewek di geng itu, bagaimana agar anggota cewek ini mencari member lain untuk geng," ujar Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana.

Anggota perempuan dalam geng motor ini diikutkan ketika mereka berkonvoi hingga trek-trekan di jalan. Akan tetapi mereka tidak dilibatkan dalam tawuran. Hingga kini, pihak kepolisian Depok masih mencari anggota lainnya untuk selanjutnya dimintai keterangan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement