REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sampai saat ini masih terus menungguperkembangan lanjutan dari proses pencarian dua orang yang melakukan penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Sebelumnya Kapolda Metro Jaya mengumumkan sketsa wajah dua pelaku penyerangan Novel.
"Perkembangan lebih lanjut kami berharap bukan hanya sketsa. Sketsa itu penting untuk indikasi tapi yang diharapkan publik ada kemajuan setelah sketsa. Karena ada orang yang bersama-sama melakukan itu ada proses lebih lanjut," kata Kabiro Humas KPK, Febri Diansyah di Gedung KPK, Jakarta, Senin (8/1).
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengatakan meskipun banyak capaian yang dilakukan KPK pada 2017, namun dirinya masih merasa prihatin lantaran Novel Baswedan masih harus menjalani perawatan mata di Singapura.
"Kami masih sangat prihatin, Kasatgas KTP-el Novel Baswedan belum sembuh matanya. Bahkan pada saat operasi kedua di mata kiri itu sedang diupayakan terus dan belum sembuh. Dan karena itu saya memohon kepada masyarakat Indonesia untuk mendoakan juga kesembuhan dari yang bersangkutan," ujar Syarif akhir Desember lalu.
Diketahui, penyidik senior KPK Novel Baswedan masih berada di Singapura dan masih harus melakukan rangkaian proses pengobatan, khususnya terhadap mata kiri. Sebelumnya, pada (11/4) lalu Noveldiserang dengan air keras dan kemudian dokter mendiagnosa sekitar 95 persen bagian mata kiri Novel rusak terpapar air keras tersebut.
Untuk memperbaiki hal tersebut telah dilakukan dua kali operasi. Operasi pertama untuk memasang jaringan gusi yang akan menutupi bagian putih mata.Namun, karena pertumbuhan belum maksimal maka dilakukan operasi kedua. Sampai saat ini, pertumbuhan di bagian putih belum maksimal. Diperkirakan masih butuh waktu satu sampai dua bulan lagi sebelum operasi bagian hitam.