REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pengamat politik dari Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 Mataram, Bambang Mei Finarwanto menilai pasangan Zulkieflimansyah dan Siti Rohmi Djalilah atau Zul-Rohmi menjadi pesona dalam kancah pertarungan pemilihan gubernur dan wakil gubernur (Pilgub) NTB 2018. Selain menjadi satu-satunya pasangan yang memiliki keterwakilan perempuan, pasangan ini tidak memiliki pengalaman bertarung di Pilkada NTB sebelumnya.
Berbeda dengan tiga pasangan lain yang telah memiliki pengalaman kontestasi pilkada dan berhasil menang seperti Wali Kota Mataram Ahyar Abduh, Bupati Lombok Tengah Suhaili, dan Bupati Lombok Timur Ali Bin Dahlan. Ahyar memilih menggandeng Wakil Ketua DPRD NTB Mori Hanafi, Suhaili berpasangan dengan Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin, sedangkan Ali BD berdampingan dengan Lalu Gede Sakti.
Bambang menyebut, keputusan Demokrat dan PKS mengusung Rohmi sebagai sesuatu yang cukup mengejutkan. Pasalnya, dalam pagelaran Pilgub NTB sebelumnya, tidak pernah muncul nama-nama dari perempuan ikut bertarung dalam kontestasi ini. "Bagus (ada perempuan), paket ini termasuk berani," ujar Bambang kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Jumat (12/1).
Bambang menambahkan, peluang Zul-Rohmi memenangkan persaingan sangat terbuka lebar mengingat jumlah pemilih perempuan lebih besar dibandingkan laki-laki. Terpenting, Bambang mengatakan, Rohmi mampu memanfaatkan keterwakilan dia sebagai representasi kaum hawa dengan berbagai program yang berpihak kepada perempuan di NTB.
"Suara perempuan lebih banyak. Potensi itu ada, tapi yang namanya politik bagaimana dia mampu meraih hati pemilih dengan program yang berpihak kepada perempuan," lanjut Bambang.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB Lalu Aksar Anshari mengatakan, daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pilgub NTB masih dalam proses pencocokan dan penelitian. Pengumuman DPT akan dilakukan pada April mendatang. Kendati begitu, Aksar menilai kemungkinan besar jumlah pemilih perempuan akan lebih besar dari laki-laki "Biasanya 51 persen pemilih perempuan dan 49 persen laki-laki," kata Aksar.