Ahad 21 Jan 2018 14:35 WIB

Kuningan Mulai Salurkan Rastra Bansos

Rastra diharapkan juga mampu menekan tingginya harga beras medium di pasaran

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Budi Raharjo
Pekerja memeriksa beras sejahtera (rastra) yang akan dibagikan kepada keluarga miskin. (ilustrasi)
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Pekerja memeriksa beras sejahtera (rastra) yang akan dibagikan kepada keluarga miskin. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,KUNINGAN -- Pemkab Kuningan bekerja sama dengan Perum Bulog Sub Divre Cirebon mulai mendistribusikan beras sejahtera (rastra) yang merupakan program bantuan sosial pemerintah. Pendistribusian itupun diharapkan mampu menekan tingginya harga beras medium di pasaran.

 

Sejumlah kendaraan pengangkut rastraitu dilepas oleh Bupati Kuningan, Acep Purnama, di  halaman Setda Kabupaten Kuningan, Sabtu (20/1). Rastra kemudian langsung disalurkan ke beberapa kecamatan. Untuk pendistribusian pertama dilakukan di wilayah Kecamatan Karamatmulya.

 

Acep menyatakan, penyaluran beras sejahtera itu dilakukan dalam rangka menekan harga beras medium di pasar tradisional. Dia berharap, upaya yang dilakukan Pemkab Kuningan bekerja sama dengan Perum Bulog Divre Cirebon tersebut bisa meringankan beban warga.

 

"Saya berharap penyaluran beras sejahtera ini bisa tepat sasaran kepada masyarakat yang berhak menerimanya," tegas Acep, saat menyalurkan beras sejahtera itu di Desa/Kecamatan Karamatmulya.

 

Acep mengatakan, beras sejahtera yang disalurkan kepada masyarakat itu sebanyak 10 kilogram. Masyarakat pun tidak perlu menebusnya dengan uang karena merupakan program bantuan sosial dari pemerintah.

 

"Saya pun mengucapkan terima kasih kepada Perum Bulog Divre Cirebon yang telah membantu penyaluran beras sejahtera bagi masyarakat Kabupaten Kuningan," tutur Acep.

 

Kepala Bulog Cirebon, Dedi, menyatakan penyaluran beras sejahtera di Kabupaten Kuningan akan berlangsung sampai Juni mendatang. Pihak Divre Bulog Cirebon telah menyediakan beras sebanyak  820 ton per bulan.

 

Sementara itu, di Kabupaten Indramayu, raskin yang biasanya diterima warga miskin setiap bulan mulai tahun ini akan diganti dengan program bantuan pangan nontunai  (BPNT). Dalam BPNT itu, bantuan yang diterima oleh setiap rumah tangga sasaran (RTS) senilai Rp 110 ribu.

 

Namun, untuk awal tahun ini, BPNT belum bisa disalurkan. Sebagai gantinya, akan diberikan bantuan sosial (bansos) sebanyak sepuluh kilogram beras per RTS.

 

"Dalam bansos itu warga tidak perlu membayarnya alias gratis," tandas Kepala Bulog Indramayu, Asep Buhori.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement