Kamis 01 Feb 2018 21:09 WIB

Ini Kronologi Pembunuhan Komandan Brigade PP Persis

Pelaku sempat menggedor rumah korban lalu melakukan penganiayaan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Budi Raharjo
Para pelayat tengah menyolatkan Ustaz Prawoto yang meninggal akibat dianiaya di mesjid Al Muhajirin Jalan Burujul, Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Kamis (1/2)
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Para pelayat tengah menyolatkan Ustaz Prawoto yang meninggal akibat dianiaya di mesjid Al Muhajirin Jalan Burujul, Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Kamis (1/2)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Komandan Brigade Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis), Ustaz Prawoto (40) meninggal usai dianiaya oleh seseorang berinisial AM (45) di kediamannya Blok Sawah RT 01/03 Kelurahan Cigondewah Kidul Kecamatan Bandung kulon, Bandung, Kamis (1/2) pagi.

Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Santosa, Kopo Bandung untuk mendapatkan perawatan yang intensif. Namun, takdir bercerita lain hingga akhirnya korban menghembuskan nafas terakhir.

Informasi yang dihimpun, jenazah korban sudah dibawa di rumah duka. Sementara pelaku berhasil ditangkap dan diamankan. Diduga, pelaku mengalami depresi dan saat ini dilakukan observasi di Rumah Sakit Jiwa Cisarua.

Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan kronologis kejadian yaitu pelaku menggedor rumah korban kemudian ditegur oleh korban. Namun, kemudian pelaku mengejar korban sambil membawa potongan pipa besi, pada saat korban dikejar terjatuh.

"Pelaku memukuli korban beberapa kali yang mengakibatkan korban mengalami luka patah tangan kiri dan luka terbuka pada kepala," ujarnya, Kamis (1/2).

Katanya, setelah kejadian korban langsung dibawa ke RS. Santosa oleh keluarga korban dan meninggal dunia di rumah sakit. "Pelaku melakukan penganiayaan dengan menggunakan potongan pipa besi kepada korban," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement