REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Bogor telah memastikan, Pemilihan Bupati (Pilbup) 2018 akan menampilkan pertarungan lima pasangan. Kepastian ini disampaikan dalam Pleno Terbuka Penetapan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bogor di Graha Oranye KPU Kabupaten Bogor, Senin (12/2).
Lima pasangan itu adalah Gunawan Hasan-Ficky Rhoma dan Ade Wardhana Adinata-Asep Ruhiyat yang maju sebagai pasangan perseorangan. Sisanya, Ade Yasin-Iwan Setiawan, Fitri Putra Nugraha-Bayu Syah Johan dan pasangan Ade Ruhandi-Ingrid Kansil didukung oleh partai politik.
Ketua KPU Kabupaten Bogor, Haryanto Surbakti, memastikan, status lima pasangan ini sudah berubah dari bakal calon, menjadi calon bupati dan wakil bupati. "Mereka sudah memenuhi syarat, dan sesuai jadwal, hari ini KPU harus menetapkan pasangan calon yang akan maju dalam Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) 2018," katanya saat ditemimui Republika.co.id usai acara.
Setelah penetapan pasangan, Haryanto menjelaskan, agenda selanjutnya adalah pengundian nomor urut pasangan Gedung Tegar Beriman, Bogor, pada Selasa (13/2) sekitar pukul 09.00 WIB. Acara akan dilanjutkan dengan simulasi pengamanan Pilkada oleh Polres Bogor.
Untuk pengamanan acara pengundian, KPU Kabupatem Bogor telah berkoordinasi dengan kepolisian. Dalam acara besok, hanya 75 orang pendukung yang diperbolehkan untuk datang. "Pembatasan ini karena adanya keterbatasan ruangan," kata Haryanto
Salah satu calon bupati dari jalur perseorangan, Ade Wardhana, mengaku sudah memiliki jadwal pascapenetapan ini. Ia bersama pasangannya, Asep, akan berkunjung door to door ke masyarakat untuk menyampaikan 17 program mereka.
Ade mengatakan, alasannya melakukan door to door adalah agar gagasan tersebut sampai kepada masyarakat secara utuh. "Kami dari independen memiliki dukungan positif dari masyarakat, murni untuk masyarakat," ucapnya.
Terkait statusnya sebagai calon perseorangan, Ade enggan dianggap sebelah mata dibandingkan para calon parpol. Menurutnya, calon perseorangan justru tidak punya banyak beban.
Sementara itu, Ade Ruhandi atau Jaro, mengatakan, dia akan menerima nomor urut berapa pun dalam pengundian. "Yang penting pilbup ini berjalan dengan kondusif," katanya. Mengenai pengunduran diri sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Jaro mengklaim telah melakukannya satu bulan sebelum penetapan berlangsung. Saat ini, ia tengah menunggu keputusan dari DPRD terlebih dahulu.