REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Jim Mattis mendesak Turki untuk tetap fokus memerangi militan ISIS di Suriah. Hal itu sebagai tanggapan atas operasi militer Turki di Afrin yang memerangi milisi Kurdi pro-AS.
"Dia (Mattis) meminta fokus baru pada kampanye untuk mengalahkan ISIS, dan mencegah sisa-sisa organisasi teroris tersebut untuk membangun kembali di Suriah," kata pernyataan Pentagon, Rabu (14/2).
Mattis membuat pernyataan tersebut dalam sebuah pertemuan dengan rekannya dari Turki Nurettin Canikli di sela-sela sebuah pertemuan NATO. Kedua pejabat tersebut sepakat untuk melanjutkan berbagai kegiatan pertahanan bilateral dan mencari cara untuk lebih memperkuat kerja sama.
Baca juga, Ini Jawaban Assad Atas Operasi Militer Turki di Afrin.
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson diperkirakan akan mengunjungi Turki pada Kamis dan Jumat.
Turki mengancam akan maju ke kota Manbij di Suriah yang saat ini masih berada di bawah kendali pasukan pimpinan tentara Kurdi, YPG. Ia memperingatkan pasukan AS yang ditempatkan di sana agar tidak menghalangi jalan mereka.
Washington mengatakan tidak memiliki rencana untuk menarik tentaranya. Turki sangat marah dengan dukungan AS untuk YPG, yang dipandang Ankara sebagai organisasi teroris dan perpanjangan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) .
Kelompok itu telah melakukan pemberontakan di wilayah Turki selama lebih dari 30 tahun. Adapun Washington telah mendukung YPG dalam perang melawan ISIS di Suriah.