Kamis 01 Mar 2018 22:32 WIB

Pengemudi Ojek Daring Keroyok Pengendara Mobil

Korban sudah berusaha membunyikan klakson agar dibukakan jalan.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Teguh Firmansyah
Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Roma Hutajulu.
Foto: Foto: mg01
Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Roma Hutajulu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Roma Hutajulu mengatakan, polisi telah memeriksa korban amukkan driver ojek online (ojol), yang diketahui bernama Andrian Anton. Korban mengaku telah mengklakson sebagai peringatan kepada para driver, namun tak digubris.

Berdasarkan versi pemeriksaan awal terhadap korban, Roma mengatakan bahwa korban sudah berusaha membunyikan klakson secara baik-baik agar dibukakan jalan, namun tidak digubris dan malah dihalang-halangi oleh rombongan driver ojol itu.

"Kemudian salah satu driver itu berteriak-teriak dan memprovokasi driver lainnya, untuk melakukan intimidasi dan berakhir dengan pemukulan dan penghancuran mobil tersebut," papar Roma saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (1/3).

Dalam video yang beredar, mobil dihantam berkali-kali, dan pada saat itu korban merasa tertekan oleh tindakan anarkis para driver ojol itu. Berniat menghindari kerumuman yang semakin memanas, korban pun nekat menerobos berikade motor-motor ojol yang di parkirkan di depannnya.

"Mobil tersebut kemudian tertekan oleh perilaku arogan para pengojek online, yang memukuli mobil hingga pecah kacanya dengan helm," tutur mantan Wakapolres Metro Jakarta Pusat itu.

Akibat kejadian tersebut, ia mengatakan korban yang juga sopir mobil Nissan Extrail Putih dengan nomor polisi B 233 PB itu, mengakami luka di bagian kepalanya akibat di pukuli ratusan driver ojol. Hingga kini korban masih shock, dan belum sepenuhnya bisa dimintai keterangan. "Korban kondisinya masih shock, korban juga ada luka di bagian kepalanya yang berdarah, wajah, bibir, dan tangan," papar Roma.

Dalam kejadian tersebut, ia menyatakan polisi juga akan berkoordinasi dengan pihak perusahaan ojol, guna memberikan edukasi kepada para mitra. Ini agar tidak ada lagi tindakan arogansi yang anarkis dan main hakim sendiri yang merugikan orang lain. "Kami akan melakukan koordinasi dengan pihak ojek online," tutur Roma.

Sebelumnya, viral beredar video keramaian driver ojek online (ojol) yang disebut akan mengantar salah satu korban tewas akibat kelalaian di Pesing, Jakarta Barat, dan korban tewas adalah salah satu mitra driver ojol.

Usai mengantarkan korban tewas itu, mereka pun kembali konvoi untuk pulang dan melewati wilayah Senen, Jakarta Pusat. Jumlah driver ojol dalam video itu pun diperkirakan ratusan orang.

Dalam video berdurasi satu menit itu, terlihat sebuah mobil berwarna putih dengan nomor polisi B 233 PB, sedang diamuk massa yang mengenakan jaket driver ojol. Beberapa driver ojol menghantam mobil dengan helm berkali-kali.

Namun, ada juga yang mencoba melerai para driver yang sedang gelap mata, ada juga mereka yang hanya melihat kejadian tersebut. Takut diamuk massa, pengemudi tancap gas dan menabrak dua motor driver yang ada di depannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement