Kamis 05 Apr 2018 19:43 WIB

Menhan Minta Seluruh Prajurit Netral di Pilkada Serentak

Menhan menegaskan, prajurit TNI tidak boleh berpihak kepada pasangan calon manapun.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bayu Hermawan
Menhan Ryamizard Ryacudu berbincang sebelum mengikuti rapat kerja dengan dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/1).
Foto: Republika/Prayogi
Menhan Ryamizard Ryacudu berbincang sebelum mengikuti rapat kerja dengan dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/1).

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Menteri Pertahanan (Menhan), Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu meminta seluruh prajurit TNI agar netral saat penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak berlangsung. Menhan menegaskan, prajurit TNI tidak boleh berpihak kepada pasangan calon manapun.

"Di tahun politik (pilkada serentak), saya minta agar semua prajurit harus netral dan tidak berpihak," ujar Mantan Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD) kepada wartawan usai menyampaikan arahan kepada para prajurit TNI di Balai Prajurit Siliwangi, Cimahi, Kamis (5/4).

Menurutnya, jika terdapat prajurit yang terbukti tidak netral dan mendukung salah satu pasangan calon maka sanksi berat akan diberikan. "Yang boleh milih adalah istrinya dan anaknya, kalau mungkin umurnya sudah waktunya," tegas.

Ia menuturkan, saat ini penyelenggaraan Pilkada 2018 sejauh ini masih berjalan kondusif. Tercatat, ada 171 daerah yang melaksanakan Pilkada pada 2018. "Masih hangat-hangat, tapi belum apa-apa. Mudah-mudahan gak terlalu panas," katanya.

Setahun berikutnya, langsung akan dihadapkan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Dia mengatakan TNI akan membantu kepolisian dalam penyelenggaraan pilkada 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement