REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan #2019GantiPresiden sudah mulai memadati pelataran Monumen Nasional (Monas) di dekat Patung Kuda, Ahad (6/5). Mereka menggunakan kaos berbagai tulisan dengan tema ganti presiden. Para relawan datang dari berbagai penjuru Jabodetabek, bahkan tidak sedikit yang datang dari luar Jawa, seperti Aceh dan Maluku.
"Selamat datang semua yang inginkan perubahan, 2019 ganti presiden. Ini ada yang datang jauh-jauh dari Maluku, juga Aceh," ujar inisiator #2019GantiPresiden, Neno Warisman, di Monas, Jakarta Pusat, Ahad (6/5).
Dalam kesempatan itu, Neno menyampaikan bahwa penyampaian aspirasi Pilpres 2019 dan deklarasi relawan ganti presiden 2019 adalah merupakan aksi dan gerakan yang konstitusional. Hal itu sesuai dengan aturan hukum dan perundang-undangan. Kata Neno, deklarasi ini adalah aksi yang dilakukan merupakan aksi damai.
"Ini sebagai wujud dari kecintaan terhadap agama, bangsa dan negara, serta perduli akan kelangsungan kehidupan dan keutuhan berbangsa dan bernegara," tambahnya.
Selain itu, Neno meminta agar para relawan yang datang di Monas tidak melakukan tindakan menghasut, menghina dan memprovokasi terhadap sesama peserta aksi maupun pihak-pihak lain di luar aksi. Kemudian juga agar para relawan tidak mudah terprovokasi dan menjauhkan diri dari pihak-pihak yang akan mengacaukan aksi.