Selasa 15 May 2018 21:07 WIB

Deddy Mizwar Sayangkan Sikap Pasangan Asyik di Debat Pilgub

Debat publik ketiga Pilgub Jabar pada Senin (14/5), digelar di Depok.

Red: Andri Saubani
Pasangan calon gubernur dan wagub Jawa Barat nomor urut empat Deddy Mizwar (kiri)-Dedi Mulyadi (kanan) menyampaikan visi dan misinya pada Debat Publik Putaran Kedua Pillgub Jabar 2018 di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (14/5).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Pasangan calon gubernur dan wagub Jawa Barat nomor urut empat Deddy Mizwar (kiri)-Dedi Mulyadi (kanan) menyampaikan visi dan misinya pada Debat Publik Putaran Kedua Pillgub Jabar 2018 di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (14/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --  Calon gubernur Jawa Barat (cagub Jabar) nomor urut 4 Deddy Mizwar (Demiz) menyayangkan pernyataan kontroversial pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik), pada debat publik Pilgub Jabar di Kampus UI, Depok, Senin (14/5) malam. Pada debat itu, pasangan Asyik menyinggung  pergantian presiden pada 2019.

"Ya kita sayangkan terjadinya hal itu. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi," kata Deddy Mizwar dalam siaran persnya, Selasa (15/5).

Menjelang penutupan debat, setiap pasangan calon diberi kesempatan untuk menyampaikan pernyataan terakhirnya sebagai calon pemimpin rapergantian prkyat Jawa Barat. Calon gubernur Sudrajat menyebut, jika dirinya dan Ahmad Syaiku terpilih, maka 2019 mendatang Jawa Barat siap ganti presiden dan pendampingnya, Ahmad Syaikhu menunjukkan kaus bertuliskan #2019GantiPresiden.

Demiz mengatakan, pesan politik itu kurang tepat disampaikan dalam forum sosialisasi pasangan calon gubernur-wakil gubernur tersebut. Menurut dia, seharusnya asangan Asyik menyampaikan pesan atau pendapat yang sesuai dengan topik kegiatan yang tengah dilaksanakan.