Jumat 25 May 2018 21:28 WIB

Atasi Rob, Warga Pesisir Indramayu Butuh Pemecah Ombak

Banjir rob setiap tahunnya memang kerap melanda pesisir pantai Indramayu.

Rep: Lilis sri handayani/ Red: Esthi Maharani
Pemecah ombak / Ilustrasi
Foto: antaranews
Pemecah ombak / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  INDRAMAYU -- Bencana banjir akibat gelombang pasang atau yang dikenal dengan istilah rob berulang kali melanda pesisir Indramayu. Untuk mengatasi hal itu, dibutuhkan pemecah ombak.

Banjir rob terakhir terjadi pada Rabu (23/5) malam hingga Kamis (24/5) yang menerjang pesisir di daerah Juntinyuat, Karangsong, Cantigi, Kandanghaur, dan Sukra. Tercatat sedikitnya ada 570 rumah warga di daerah-daerah itu yang diterjang rob dengan ketinggian bervariasi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana, mengungkapkan, banjir rob setiap tahunnya memang kerap melanda pesisir pantai Indramayu. Karenanya, warga menganggap peristiwa tersebut sebagai hal yang biasa.

Meski demikian, lanjut Edi, warga mengaku sudah lelah dengan adanya bencana itu. Mereka meminta ada solusi untuk mengatasi rob, salah satunya dengan membangun pemecah ombak di pesisir pantai.

"Saat ditanya, mereka cuma ingin adanya pemecah ombak. Mereka tidak minta apa-apa," tutur Edi, Jumat (25/5).

Edi menilai, keberadaan pemecah ombak di pesisir pantai Indramayu memang sangat dibutuhkan. Hal itu terutama untuk wilayah Desa Dadap dan Limbangan di Kecamatan Juntinyuat. Pasalnya, kedua desa tersebut kerap dilanda banjir rob secara rutin.

Selain selalu dilanda rob, kedua desa itu juga rawan tergerus abrasi. Jika tidak segera ditanggulangi, maka akan berdampak luas terhadap pemukiman warga.

Sementara itu, Jumat (25/5), banjir rob yang menerjang di pesisir pantai Indramayu telah surut. Warga yang sempat mengungsi sudah pulang kembali ke rumah masing-masing. Mereka pun disibukkan dengan aktivitas membersihkan rumah dan lingkungan mereka masing-masing dari lumpur dan sampah yang terbawa oleh rob.

BPBD Indramayu pun akan terus memantau ancaman rob di wilayah-wilayah rawan. Warga diimbau untuk tetap siaga dan berhati-hati terkait kemungkinan adanya rob susulan.

Seperti diketahui, di antara daerah-daerah yang dilanda rob rob yang menerjang pada Rabu (23/5) malam hingga Kamis (24/5), rob terparah melanda dua desa di Kecamatan Juntinyuat, yakni Desa Dadap dan Limbangan. Di Desa Dadap, rob membuat 15 rumah warga roboh. Rob juga merendam 40 persen rumah warga di Desa Dadap dan 80 persen rumah warga di Desa Limbangan.

"Semua korban dan rumah roboh sudah kami laporkan ke Bupati Indramayu," kata Camat Juntinyuat, Nurul Huda.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement