Rabu 06 Jun 2018 15:53 WIB

Iqbal Latanro Kembali Ditunjuk Sebagai Dirut Taspen

Kementerian BUMN masih menggodok nama-nama calon Direktur Keuangan Taspen

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Iqbal Latanro
Foto: Republika/Wihdan
Iqbal Latanro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Rini Soemarno menunjuk kembali Iqbal Latanro sebagai Direktur Utama PT Taspen (Persero). Masa jabatan Iqbal untuk periode 2013-2018 telah habis belum lama ini.

Pgs Sekretaris Perusahaan Taspen Dodi Susanto mengatakan, penunjukan kembali Iqbal sebagai Dirut Taspen sesuai Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-152/MBU/06/2018. "Taspen akhirnya mendapatkan kepastian siapa yang akan menahkodai perusahaan selama beberapa tahun ke depan. Iqbal Latanro kembali dikukuhkan menjadi Direktur Utama Taspen," kata Dodi dalam keterangan tertulis, Rabu (6/6).

Dia mengatakan, surat keputusan tersebut diserahkan Asisten Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan I Kementerian BUMN Bandung Pardede yang mewakili Menteri BUMN Rini Soemarno pada Senin (4/6).

Dalam SK tersebut, terdapat pula perubahan nomenklatur jabatan direksi, yaitu pada direktur umum menjadi direktur SDM dan umum. Divisi SDM yang sebelumnya masuk pada direktorat utama akan berpindah pada direktorat SDM dan umum yang berada di bawah supervisi Bagus Rumbogo.

Selain itu, terdapat perubahan nomenklatur pada direktur renbang TI menjadi direktur perencanaan dan IT. Meskipun telah resmi menunjuk Direktur Utama, Kementerian BUMN masih menggodok nama-nama calon Direktur Keuangan yang masih kosong.

"Diharapkan dengan adanya penunjukan Direktur Utama ini, kinerja manajemen PT Taspen (Persero) akan semakin meningkat," kata Dodi.

Berikut nama-nama direksi PT Taspen (Persero) sesuai SK Menteri BUMN:

1. Iqbal Latanro sebagai Direktur Utama

2. Ermanza sebagai Direktur Operasi

3. Bagus Rumbogo sebagai Direktur SDM dan Umum

4. Faisal Rachman sebagai Direktur Perencanaan dan Teknologi

5. Iman Firmansyah menjadi Direktur Investasi

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement