REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Penangkapan ikan yang berlebihan telah menyebabkan cadangan ikan besar di Australia, seperti ikan kapas (Bream) dan kakap (snapper), menurun hingga sepertiga. Hal itu merupakan hasil sebuah penelitian terbaru yang disebut sebagai peringatan kewaspadaan bagi Australia.
Tetapi otoritas yang mengelola perikanan Australia telah menepis hasil kesimpulan dari penelitian itu dan menyebutnya terlalu berlebihan. Kajian yang dilakukan selama 10 tahun dan mengamati hampir 200 spesies di 544 situs itu, menemukan penyebab utama dari penurunan populasi perikanan tersebut adalah penangkapan ikan yang berlebihan. Namun, perubahan iklim juga turut berkontribusi.
Penelitian itu membandingkan area di mana penangkapan ikan diizinkan untuk menjadi area taman laut di mana di dalamnya terdapat zona penangkapan ikan atau zona penangkapan ikan terbatas atau zona dilarang mengambil ikan. Penelitian tersebutmenyimpulkan di kawasan yang dibolehkan menangkap ikan, jumlah ikan yang besar telah menurun sebesar 36 persen.
Sementara di kawasan di mana penangkapan ikan dibatasi hanya terjadi penurunan populasi cadangan ikan sebesar 18 persen, sedangkan di zona dilarang menangkap ikan, cadangan ikan tetap stabil.
Ilmuwan kelautan, Trevor Ward, mengatakan ada "kebutuhan mendesak" untuk menetapkan lebih banyak kawasan suaka laut. "Pengelolaan laut yang efektif diperlukan saat ini juga, dan itu jauh lebih penting dari sebelumnya," kata para peneliti.
"Meskipun masyarakat menginginkan adanya kawasan konservasi laut ... (namun Kawasan semacam ini) hanya mencakup kurang dari 2 persen saja perairan laut global."
Sedangkan studi oleh Universitas Tasmania dan UTS mengatakan sebuah wilayah konservasi laut tunggal yang dirancang dengan baik dapat memberikan jaminan terhadap penurunan populasi bagi ratusan spesies. Desakan untuk lebih banyak upaya perlindungan cadangan ikan didukung oleh ilmuwan kelautan Profesor David Booth, yang mengatakan penelitian itu merupakan "tanda peringatan yang nyata bagi bangsa kita".
Namun, makalah yang diterbitkan di Aquatic Conservation, telah dikritik oleh Otoritas Manajemen Perikanan Australia (AFMA) yang telah melabeli klaim tersebut tak berdasar.
Pejabat sementara CEO AFMA Nick Rayns mempertanyakan cara para ilmuwan mencapai kesimpulan mereka. "Makalah ini menggunakan tangkapan komersial sebagai ukuran untuk bio massa ketika ada banyak alasan, di mana tangkapan bisa saja menurun atau meningkat seiring dengan berjalannya waktu." katanya.
Tetapi Profesor Ward mengatakan penelitian itu bertujuan untuk menemukan cara yang lebih efisien dan efektif untuk meningkatkan stok ikan. Hal itu dimaksudkan untuk membantu, daripada mengkritik manajemen Perikanan Australia.
"Cadangan laut yang dirancang dengan baik akan menghasilkan lebih banyak ikan bagi semua orang yang dapat ditangkap selama bertahun-tahun dan beberapa dekade mendatang." katanya
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.