REPUBLIKA.CO.ID, IDLIB -- Sedikitnya 16 warga tewas akibat serangan udara yang dilakukan pemerintah Suriah di kawasan Idlib. Tak hanya menewaskan puluhan warga, serangan itu juga membuat 18 warga lainnya mengalami luka-luka.
Idlib merupakan daerah yang masih berada di bawah kekuasaan oposisi Suriah. Berdasarkan keterangan organisasi kemanusiaan yang beroperasi di kawasan itu, White Helmet mengatakan, anak-anak juga menjadi korban tewas dalam serangan tersebut.
"Serangan berlangsung sekitar dua jam dan menargetkan bangunan yang berada di kota," kata seorang aktivis organisasi kemanusiaan yang berada di kota Taftanaz Mohammed Abu al-Amin seperti diwartakan Aljazirah, Senin (10/6).
Dia mengatakan, serangan yang dilakukan pemerintah Suriah telah menghancurkan sejumlah fasilitas di desa Binish, Ram Hamdan dan Taftanaz. Ketiga desa tersebut merupakan daerah yang masih berada dalam genggaman oposisi dari kelompok Foua dan Kefraya.
Sementara, serangan yang dilakukan pemerintah ini tidak lama berselang setelah pertempuran dengan militan Hay'et Tahrir al-Sham (HTS) atau yang sebelumnya dikenal dengan nama Front al-Nusra. Kelompok tersebut merupakan mantan afiliasi Alqaidah.
Kepada kantor berita Sanaa pemerintah Suriah mengatakan, serangan dilakukan hingga Ahad (9/6) pagi waktu setempat. Berdasarkan laporan yang didapat, enam tentara Presiden Suriah Bashar al-Assad tewas dalam bentrokan tersebut.
"Militan Al-Nusra masuk ke desa terdekat termasuk Binnish dan Ram Hamdan," kata Sanaa melaporkan.
Sementara, Idlib merupakan daerah yang menampung sekitar 2 juta penduduk. Ribuan diantara mereka ini tidak lagi memiliki tempat tinggal semenjak pecahnya peperangan yang terjadi di Suriah. Pemerintah Suriah saat ini tengah mencoba mengambil alih Idlib dari tangan oposisi.